Membangun bangsa, kata Puan Maharani, harus dimulai dengan membangun desanya. Pemberian kewenangan yang luas bagi daerah, dalam konteks desentralisasi, memberikan ruang yang sangat memungkinkan untuk memunculkan kreativitas pembangunan yang dimulai dari daerah, tentu saja melalui melalui bantuan dan pengawasan pusat. Artinya, gotong royong antara pusat dan daerah dapat mempercepat laju pembangunan dan kemajuan bangsa.
Termasuk sebagian dari kepedulian pemerintah untuk membangun desa adalah dengan pemberian Dana Desa yang jumlahnya fantastik. Dengan dana itu, desa diberikan wewenang yang leluasa untuk membuat program pembangunan yang dibutuhkan oleh desa karena merekalah yang paling mengerti potensi dan kearifan lokal yang dimiliki.
Dalam beberapa kasus, memang ditemukan bentuk penyelewengan dengan munculnya praktik dan perilaku koruptif oleh perangkat desa, tapi solusi pengawasan dan evaluasi yang disiapkan oleh pemerintah sudah semakin matang sebagai upaya preventif. Sehingga, Dana Desa yang berikan oleh pemerintah bisa benar-benar bermanfaat untuk seluruh warga.
Tidak hanya itu, pada proses salanjutnya Puan Maharani menekankan tentang pentingnya regulasi dan pengawasan penggunaan Dana Desa untuk program padat karya, yaitu program yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru, meningkatkan perekonomian, dan membangun infrastruktur desa yang produktif, bukan konsumtif. Termasuk penggunaan bahan baku serta pekerja lokal, untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur fisik.
Bagi Puan Maharani, penggunaan Dana Desa untuk program padat karya adalah representasi dari pembangunan manusia karena ada proses keterlibatan dan kewenangan masyarakat. Sehingga, dalam rapat tingkat menteri (RTM) tentang Optimalisasi Anggaran Pembangunan Desa untuk Padat Karya, Puan Maharani menyampaikan, bahwa Dana Desa yang wajib diperuntukkan untuk program padat karya adalah sebesar 20 persen.
Sementara itu, persoalan kesehatan menjadi sisi yang sangat diperhatikan oleh Puan Maharani. Bukan hanya tentang dana, program, dan kebijakan saja, tapi kerap kali apa yang ditekankan oleh Puan Maharani adalah persoalan pelayanan. Baginya, kesehatan adalah soal kemanusiaan. Jadi, siapa pun yang intens dan konsen dalam dunia kesehatan, harus menyadari bahwa tugasnya adalah tugas kemanusiaan, yang harus lebih didahulukan ketimbang  prosedur dan mekanisme internal dari masing-masing Rumah Sakit sehingga pelayanan terhadap pasien menjadi terbengkalai hanya karena persoalan uang, misalnya.
Bangsa yang kuat adalah bangsa yang sehat. Itulah kenapa Puan Maharani menginisiasi terbentuknya Kampung KB dan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) sebagai solusi untuk memperbaiki, sekaligus memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat melalui sebuah gerakan. Banyak hal yang telah dilakukan, terutama pemberian Kartu Indonesia Sehat (KIS). Beberapa kerjasama dalam konteks kesehatan juga dilakukan. Termasuk juga Gotong royong untuk menekan dan menyelesaikan defisit BPJS Kesehatan.Â
Seperti diketahui, dana BPJS Kesehatan mengalami defisit, yang berimbas pada persoalan pos anggaran dalam Kementerian terkait. Di tengah ruang fiskal yang sempit, tentu persoalan anggaran dana menjadi urgen untuk segera diselesaikan. Maka, beberapa opsi yang kemudian ditawarkan oleh Puan Maharani.
Opsi tersebut dapat berupa efisiensi operasional BPJS Kesehatan, penyempurnaan sistem rujukan, termasuk optimalisasi sharingPemda. Penguatan peran pemerintah daerah melalui 10% anggaran kesehatan daerah menjadi opsi yang paling mungkin untuk dilakukan, sebab Puan Maharani menginginkan adanya kerjasama dan gotong royong antara pemerintah pusat dan daerah untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
 Artinya, upaya dan komitmen Puan Maharani untuk membangun desa dan memperbaiki kesehatan bangsa tidak bisa diragukan lagi sebagai keberpihakannya kepada rakyat kecil melalui kerjasama koordinatif dengan Kementerian yang ada di bawah garis tanggung-jawab strukturalnya. Terpenting adalah, Puan Maharani selalu menekankan kerjasama dan gotong royong dalam membangun bangsa; sebuah nilai yang diperjuangkannya sebagai manifestasi dari nilai-nilai penting gerakan revolusi mental yang dikomandaninya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H