Mohon tunggu...
Umar Biliqoillah
Umar Biliqoillah Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tempat berasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Story Telling

26 Januari 2023   20:08 Diperbarui: 26 Januari 2023   20:18 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sekarang, gada yang pikirkan selain kita mengeluh setiap ada senggama dari luar, dari mentari hingga terbenam matahari kalut dengan beberapa ucapan semesta tentang kita. Gapapa, kamu masih manusia, kamu juga masih berhak mengeluh dengan kehidupan. Jika sekiranya kamu terlalu gampang rapuh, semua semesta juga tidak semua di ungkapkan, semesta mengerti. Tidak semua di genggam secara bersamaan, ada waktunya kita tidak bisa untuk itu, hi aku, kamu. Angan juga tidak semua dengan kata bisa. Ungkapkan, rasakan, kita juga masih kurang banyaknya. Tahu airmatamu juga tidak semuanya di bendung di mata indahmu, keluarkanlah. Kita rapuh juga manusia, tapi esok janji, kamu akan lebih baik lagii.
Segala keluh yang dideskripsikan oleh setiap kita manusia, toh sama saja. Punya rapuh yang tidak bisa di utarakan, tumbuh beserta kenangan yang harus di benahi untuk menjadi baik sebagai kamu.

Dear angkasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun