Mohon tunggu...
Umar Biliqoillah
Umar Biliqoillah Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tempat berasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semestaku Pulang

17 September 2022   12:30 Diperbarui: 17 September 2022   12:33 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelah lalu menuntun langkah menuju rumah asmara

Jalan pulang kumaknai sebagai perayaan sunyi di tengah malam

Air mata perlahan jatuh, ia tercipta dari kenangan

Karena lupa tak mungkin perihal luka

Rumahku semesta tempatmu pulang 

Untuk setiap rindu yang kutabung

Mulai kesulitan mengeja kata bahagia

Segala bentuk patah darimu,merupakan sebuah kenang

Yang hampir saja sampai tujuan pulang

Karena hati tak ingin memilih jatuh pada siapapun

Barangkali kita lupa, kita lebih berharga daripada luka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun