Kupersembahkan seluruh dukaku
Kepada cinta yang membuatku
Kehilangan nalar
Apa guna mencipta senyum
Di atas terhanyutnya air mata
Itu kata yang pantas sebagai jembatan
Kakimu melangkah
Aku tafakur dengan kepercayaan yang kuciptakan sendiri
Sebab cinta tak cukup membuat kita saling percaya
Tidurlah nafasku,
Sebab rindu juga butuh istirahat
Dalam mimpi barangkali kau
Temukan segala yang terpendam
Sebelum kau tidur
Kau tak akan menemukan terang bulan
Dalam kamarmu
Kecuali patah hati yang menempel
Di setiap sudut kamar dan langit-langit rumahmu
Jangan biarkan hidupmu
Tersusun dari sepatah kisah
Yang seolah pasrah
Rindu tak semestinya memenggal kepala
Ia adalah bahasa menyampaikan
Rasa kasih yang mulai usang dari kelopak mata
Jika puisi adalah obat mujarab
Menghilangkan segala yang tidak indah
Pergilah engkau mencari penyair yang tidak menjual kata-kata
Barangkali di sana, cinta dan perempuanmu berada dan terselip
Menanti kau hisap menjadi sebatang rokok kenangan
Lalu puntungnya kau buang di mana saja
Madura, 22/05/2019