Mohon tunggu...
Barid Nizar
Barid Nizar Mohon Tunggu... Administrasi - Break Your Limit

belajar menulis, sambil ngopi tipis tipis... mencoba berbagi, walaupun hanya "sakndulit"...

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Beri Hadiah Anak Saat Puasa: Menghargai Proses dan Perjuangan Anak

10 April 2023   18:03 Diperbarui: 10 April 2023   18:16 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: republika.co.id

Setiap orangtua memiliki cara yang berbeda-beda dalam mendidik anak, termasuk saat menyambut bulan Ramadan. Bagi umat Muslim, bulan Ramadan menjadi waktu yang spesial karena diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa. Sebagai orangtua, Anda mungkin ingin mengajak Si Kecil untuk mulai belajar berpuasa. Namun, mengajarkan anak untuk berpuasa tidak bisa dilakukan begitu saja. Perlu kesabaran dan ketelatenan untuk melakukannya secara bertahap.

Setelah Si Kecil berhasil menjalani puasa, mungkin Anda berpikir untuk memberinya hadiah sebagai bentuk apresiasi. Namun, sebelum memberikan hadiah, ada baiknya memberikan pengertian pada Si Kecil bahwa berpuasa adalah kewajiban sebagai seorang Muslim dan dia harus menjalankannya tanpa mengharap imbalan apapun dari orangtua maupun orang lain.

Jika Anda memutuskan untuk memberikan hadiah, pilihlah hadiah yang memang berguna dan dibutuhkan anak. Selain itu, beri pengertian pada Si Kecil bahwa hadiah yang diberikan adalah sebagai penghargaan atas proses yang telah dilalui, bukan sebagai tanda kemenangan. Hal ini akan membantu Si Kecil untuk memahami bahwa proses dan perjalanan yang dilalui adalah lebih penting daripada hasil akhir.

Selain itu, mengajarkan anak untuk menghargai proses akan membantu dalam menghadapi kehidupan sosial di masa depan. Si Kecil akan belajar bahwa proses yang dilalui adalah hal yang penting dalam mencapai tujuan. Hal ini juga baik untuk keseimbangan mental Si Kecil.

Saat Si Kecil mulai berpuasa, Anda harus memperhatikan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak saat sahur dan berbuka puasa. Pastikan menu sahur anak berisi makanan yang sehat dan seimbang. Jika Si Kecil merasa lapar dan haus, jangan memaksakannya untuk terus berpuasa. Hindari memarahi anak atau membanding-bandingkannya dengan orang lain. Hal ini hanya akan melukai perasaan anak dan membuatnya kehilangan rasa percaya diri.

Dalam mengajarkan anak untuk berpuasa, Anda juga harus memperhatikan kondisi kesehatan Si Kecil. Bisa jadi, keluhan yang disampaikan oleh anak tidak hanya karena lapar, tetapi ada masalah kesehatan yang dirasakan oleh tubuhnya. Pastikan untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan Si Kecil dan memberikan dukungan yang diperlukan selama masa berpuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun