“Khan lampu merah pak. Kok, jalan terus. Bukannya berhenti?”, kata Ayra tegas kepada kami orang tuanya. Di waktu yang lain, ketika kami “lupa” bahwa Ayra berboncengan dengan kami bertiga (bapak, ibu, Prana) dan dengan nyelonong kami lewati lampu merah, Ayra kembali berkata yang sama.
Begitu pula, jika saya membuang sampah sembarangan. Ia pasti selalu mengingatkan. Anak perempuan yang satu ini memang sudah terlihat tegas dan taat betul pada aturan yang ada. Kadang kala karena taatnya, hal yang menurut pikiran kita “semestinya” bisa dilanggar, ia pun selalu mengingatkan.
Pikiran dan tingkah laku, Ayra mengingatkan kami pada sosok Widura. Ya, Widura adalah tokoh pewayangan dalam cerita Mahabaratha. Sosok ini di kenal sebagai penasehat raja yang taat pada aturan dan kebijaksanaan yang di buat oleh kerajaan kuru.
Anakku, jika memang engkau melihat jalan Widura maka kami yakin engkaulah penyelemat bagi kami dari jalan yang salah. Engkaulah pelurus jalan itu. We love u, Ayra.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H