Mohon tunggu...
Barid Hardiyanto
Barid Hardiyanto Mohon Tunggu... -

Saya adalah seorang pembelajar masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Widura

18 Desember 2014   19:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Khan lampu merah pak. Kok, jalan terus. Bukannya berhenti?”, kata Ayra tegas kepada kami orang tuanya. Di waktu yang lain, ketika kami “lupa” bahwa Ayra berboncengan dengan kami bertiga (bapak, ibu, Prana) dan dengan nyelonong kami lewati lampu merah, Ayra kembali berkata yang sama.

Begitu pula, jika saya membuang sampah sembarangan. Ia pasti selalu mengingatkan. Anak perempuan yang satu ini memang sudah terlihat tegas dan taat betul pada aturan yang ada. Kadang kala karena taatnya, hal yang menurut pikiran kita “semestinya” bisa dilanggar, ia pun selalu mengingatkan.

Pikiran dan tingkah laku, Ayra mengingatkan kami pada sosok Widura. Ya, Widura adalah tokoh pewayangan dalam cerita Mahabaratha. Sosok ini di kenal sebagai penasehat raja yang taat pada aturan dan kebijaksanaan yang di buat oleh kerajaan kuru.

Anakku, jika memang engkau melihat jalan Widura maka kami yakin engkaulah penyelemat bagi kami dari jalan yang salah. Engkaulah pelurus jalan itu. We love u, Ayra.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun