Mohon tunggu...
Sundara Nata Permadi
Sundara Nata Permadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sedang belajar membuat tulisan di media BLog. mencoba untuk bisa menulis lebih baik di media tulis di dunia terbuka.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mas Edi Si Tukang Baso

2 Desember 2009   08:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:06 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada setiap malam saya selalu ada yang jualan baso, biasanya yang jualan baso ini selalu di panggil mas edi, dia asli orang jawa namun ia mengontrak rumahnya di jatiroke.

Setap mas edi jualan baso hamper semua orang membelinya kecuali oaring yang sudah tidur. Jajan baso pada malam hari adalah makanan harian keluarga saya. Jika setiap edi jualan saya dan ayah saya selalu mempermainkan dalam hal yang berbeda-beda.

Bapak saya   : mas ari emas manusia “

Mas edi         : ya iyalah. Jawa juga manusia. Hahahah

Bapak saya   : hahahaha kirain bukan manusia

Saya               : masa ada orang jawa jelek.

Mas edi         : biar jelek-jelek gini juga udah punya istri,

Bapak saya   : di kasih baso kali, sehingga istri mas mau dinikahin. Hahahah”

Mas edi         : hahhahah mungkin.

Setiap hari mas edi selalu hadir dan tidak pernah absen, walou hujan menghadang, mas edi tak pernah pantang untuk menjual basonya.

Setiap pukul 08 :30 mas edi selalu ada di depan rumah saya. Dan jika saya pulang dari rumah rukzz mas edi selalu memanggil saya

Mas edi         : adi mau beli baso gak.

Saya              : akh nanti mas.

Mas edi         : lebih baik sekarang entar mah keburu kehabisan.

Saya               : kalau gratis mah mau

Mas edi         : hari gini gratisan, tungguin aja samapi lebaran monyet baru ada yang gratis .

Kemudian saya masuk ke dalam rumah, ternyata ayah dan ibu saya sedang memakan baso. Setelah melihat kedua orang tua saya makan baso, saya pun ketagihan memakan baso. Kemudian saya menghampiri yang jualan baso mas edi.

Saya               : mas baso 2000.

Mas edi         : pakai mie ga?

Saya               : ya, jangan lupa pake sambal, kecap, dan saus.

Mas edi         : siap lah..

Setelah beberapa menit baso siap di hidangkan. Kemudain saya memakan baso itu enak dan lezat.

Kemudian bila ada kekurangan tentang rasa mas edi biasanya selalu menambahi rasa yang kurang. Mas edi selalu pulang pada pukul 11 :30. Mas edi pulang lewat kuburan tapi ia merasa tidak takut karena ia sering lewat jalan sana.

HIDUP MAS EDI……

TANPA BASO KITA LEMAH ??

ADA BASO ADA TENAGA !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun