Mohon tunggu...
Sundara Nata Permadi
Sundara Nata Permadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sedang belajar membuat tulisan di media BLog. mencoba untuk bisa menulis lebih baik di media tulis di dunia terbuka.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Singkat Cut Nja Dien

30 November 2009   13:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:08 35661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cut nyak dien adalah seorang sosok pahlawan wanita dari aceh barat yang mendapat julukan srikandi Indonesia. Cut nyak dien anak dari teuku nan setia. Sedangkan ibunya anak bangsawan dari lampar. Kakaknya bernama teuku rakyat. Cut nyak dien dilahirkan tahun 1848. MELETUSNYA ERANG ACEH MULAI TANGGAL 4 JUNI 1873 Suami cut nyak dien yang pertama adalah teuku Ibrahim  dari lamnga, anak dari teuku abas. Dan dikarunia anak perempuan kemudian di beri nama cut gambang. Suami cut nyak dien ditembak oleh belanda. Cut nyak dien menikah lagi dengan panglima perangnya bernama teuku umar. Teuku umar juga tertembak belanda pada tanggal 11 februari 1899 di ujung kala malaboh. Pada tanggal 6 november 1905 cut nyak dien tertangkap oleh belanda. Pada saat itu mata cut nyak dien dalam keadaan tidak bias melihat (buta). Pada tanggal 11 desember 1906 dibuang ke seumedang bersama panglima dan seorang anak laki-laki berumur 15 tahun. Pada waktu gubernur jendral belanda. Waktu bupati sumedang pangeran surya aria atmaja Untuk merawa cut nyak dien pangeran surya atmaja menyerahkan cut nyak dien ke K.H Sanusi. Pada waktu itu rumahnya kecil. Setelah satu tahun merawat 1 tahun K.H Sanusi meninggal pada tahun 1967 dan dimakamkan di gunung puyuh sumedang. Kemudian cut nyak dien diurus oleh anak K.H sanusi yaitu H.Husna. semua kepentingan cut nyak dien sangat diperhatikan pangeran aria suriiatmaja. waloupun mata cut nyak dien tidak bias melihat tapi cut nyak dien bisa mengajarkan ibu-ibu mengaji, maka cut nyak dien di beri julukan ibu perbu/ ibu ratu masyarakat. Cut nyak dien sangat dekat dengan siti khodijah (anak dari H. Husna). Pada tahun 1967 siti khodijah meninggal dan dimakamkan di gunung puyuh. Setelah cut nyak dien meninggal 1908 teuku nana tetap tinggal di sumedang. Dan menikah dengan orang cipada bernama iyoh dan mempunyai tiga orang anak 1.     Maskun 2.     Ninih 3.     Sahria. Dan pada tahun 1930 teuku nana, istri dan anaknya pulang ke aceh dan tidak kembali. Rumah bekas cut nyak dien beukuran 12 x14 m. tinggi 1m , kamar tidurnya 3 x 5m,  ranjangnya berukuran 2 x 2m, Kemudian pada tahun 1962 Rd oemar Sumantri, anak siti khodijah member ijin untuk upacara sederhana mengenang jasa cut nyak dien pada tahun 1972 makam cut nyak dien direnovasi oleh bustanil arifin. Pada tahun 2008 berdirilah KAMAS( keluarga masyarakat aceh) Ir rusdi abdul thalib sebagai ketuanya dan kerjasama dengan pemerintah daerah sumedang. Bila ingin mengetahui lebih lanjut sejarah CUT NJA DIEN dating saja ke makam gunung puyuh, karena disana terdapat makam CUT NJA DIEN, kemudian tanyakan pada juru kuncinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun