Mohon tunggu...
Sanjani
Sanjani Mohon Tunggu... Pemadam Kebakaran - Mahasiswa

Art

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bengkel Rumah 2 Tak

24 Oktober 2024   22:52 Diperbarui: 24 Oktober 2024   23:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edit di canva pribadi

Saya sedang berada di  bengkel sepeda motor di pinggiran kota (bengkel rumahan). Ini adalah tempat di mana mekanik dan pemilik motor berkumpul untuk memperbaiki dan merawat sepeda motor. Suasana di bengkel sangat ramai, dengan suara mesin  dan bau oli dan bahan bakar yang menyengat. Kelas sosial di sini bisa dikatakan sangat sederhana. Pengunjung biasanya adalah pekerja kelas menengah dan pelajar. Mekaniknya mengenakan trusan berwarna putih banyak noda minyak.

Saat saya melihat, saya melihat  mekanik  sedang berbicara. Mekanik pertama adalah seorang ayah dengan ekspresi serius, mengenakan terusan berwarna putih, (sudah kumuh ). kaos hitam dan celana pendek. Ia menjelaskan kepada anaknya mengenai masalah  mesin sepeda motor tersebut. Sedangkan anaknya yang mengenakan kaos hitam dan celana terlihat lebih santai dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Mereka berkomunikasi dalam bahasa teknis, menggunakan istilah seperti "karburator" dan "kompresi", dan sering melontarkan lelucon untuk mencairkan suasana.

Interaksi  kedua mekanisme ini menghadirkan dinamika perilaku yang menarik. Mekanik pertama bertindak sebagai mentor dan berbagi pengetahuan dan keterampilannya dengan anaknya. Mekanik kedua, itu anaknya sebaliknya, terbuka dan bersemangat untuk belajar. Interaksi ini sangat penting dalam situasi lokakarya dimana transfer pengetahuan teknis dan pengalaman sangat berharga. Selain berbagi informasi mengenai teknik perbaikan, saya juga membangun hubungan sosial yang mendukung lingkungan kerja  kolaboratif.

Keduanya berfungsi sesuai simbol makna dan identitas tempat. Bengkel sepeda motor sebagai ruang kerja menumbuhkan interaksi yang berfokus pada keterampilan teknis, namun juga memperkuat pentingnya kolaborasi dan pembelajaran antar mekanik lainnya. Ketika mereka menggunakan terminologi teknis, hal itu mencerminkan identitas mereka sebagai profesional otomotif, sedangkan humor yang mereka bawakan menunjukkan bahwa mereka menghargai aspek sosial dari pekerjaan mereka. Oleh karena itu, bengkel tidak hanya menjadi tempat bengkel sepeda motor saja, namun juga menjadi tempat terjalinnya hubungan sosial dan profesional serta terciptanya lingkungan yang produktif dan nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun