Mohon tunggu...
BARDI JM
BARDI JM Mohon Tunggu... -

belajar di university of sunan kalijaga, prodi ilmu komunikasi.@penikmat keberhasilan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Di Balik Pesona Pribadi Muslimah

12 Desember 2012   19:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:46 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesona pribadi yang tampak dari seorang Ibu/wanita yang tulus, tak pernah lekang oleh waktu, tak pernah lekang oleh usia, meskipun usia mereka makin lapuk, jika pesona kepribadian itu sudah melekat dalam dirinya, pesona batinnya itu akan terus memancar lewat pesona wajah yang tampak, lewat tindakan, tutur katanya.

Pada suatu malam, saya bermimpi dan bertanya kepada sang pencipta langit dan bumi" Ya Allah,,,,,,,,, mengapa wanita mudah sekali meneteskan air matanya?" Dalam mimpiku, sang pencipta langit dan bumi menjawab," Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah. Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap.

Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya. Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak? Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi. Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan". Maka,,, aku berusaha mendekatkan diri pada sang Ibu karna beliau masih hidup, karena di kakinyalah kita menemukan surga.

Note:

Mutiara-Mutiara yang memancarkan pesona indah itu telah berkilauan sejak masa aku d pangkuan ibu, tidak bisa merasakan memang di kala itu namun kehangatan itu sudah mulai terasa di saat tubuh ini beranjak dewasa. Meski air mata begitu mudah d keluarkan oleh seorang ibu namun tidak layak jika air mata itu tertumpahkan atas penderitaanku, biarkan air mata itu berlinang lantaran kesehajaan hidupku. Salam hangat ibu nan jauh di sana…. I LOVE YOU BUNDA.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun