Mohon tunggu...
Barbados Bados
Barbados Bados Mohon Tunggu... lainnya -

Berangkat untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tuhan di Planet Mana Ya?

21 April 2015   10:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:51 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada yang menghitung kecepatan cahaya ketika nabi melakukan perjalanan mi’raj ada juga yang menghitung kecepatan para malaikat melakukan pelaporan kepada Tuhan. Dan hitungan-hitungan itu banyak membuat orang-orang terkagum-kagum bahkan saya juga kagum. Kira-kira begini nih hitunganya

1 hari malaikat = 50.000 tahun
200.000 hari malaikat = 10 milyar tahun (cahaya)
200.000 hari = 547,9 tahun (dengan perbandingan 365 hari = 1 tahun).

Berdasarkan data di atas, malaikat memerlukan waktu 547,9 tahun, untuk melintasi jagat raya. Namun pada kenyataannya, malaikat Jibril dalam peristiwa Mi’raj, menghabiskan waktu 1/2 hari waktu bumi (maksimum 12 jam).

Jadi kecepatan buraq, berkali-kali lipat daripada kecepatan kilat, bahkan melebihi kecepatan malaikat sekalipun.”

Wow…wow…sungguh luaarrrrr biasa bukan? Itu supra teknologi yang sangat-sangat-sangat sulit untuk diterima dengan nalar manusia normal. Tapi ada cara untuk menormalkan pernyataan-pernyataan yang fantastis di atas karena kita memang di perintahkan untuk berfikir maka beginilah pertanyaanya orang normal itu … Kira-kira Tuhan dan para malaikat itu tinggal di Planet mana?galaxy apa?... jika pertanyaan ini yang di tanyakan maka para ahli hitung yang menghitung dan yang kagum akan sewot dan bekata emangnya tuhan Alien? Dan serempak berkata Tuhan kan tidak serupa dengan apapun. Kalo gitu ngapain cape-cape dihitung dan nagapain buang-buang tenagauntuk kagum, mungkin ya biar kelihatan pinter dan scientific.

Jadi kira-kira hitungan-hitungan yang dibuat oleh para ahli hitung itu bisa di terima atau hanya lucu-lucuan?. Teknologi sekarang sudah cukup untuk membuat orang awam mengerti dengan hanya melihat dengan pencet sana dan sini lalu mulai berfikir. Pernakah melihat gambar perbandingan antara bumi dan matahari kemudian dengan bintang-bintang lainya yang besarnya milyaran kali dari Bumi? Saya pribadi mulai berfikir ulang tentang hitungan-hitungan yang sebegitu ribetnya dengan melihat perbandingan bumi dan bintang-bintang yang besarnya milyaran kali dari bumi. Seperti ada ayat yang menyatakan bahwa singgasana Tuhan ada di air (QS. Hud: 7), jika airnya adalah air di bumi, maka begitu tak berartinya singgasana itu jika di banding dengan yang teredakat misal matahari maka singgasana yang di atas air itu sungguh nyaris tak berarti, jangan dibawa dulu singgasana itu untuk di bandingkan dengan bintang Antares. Karena 7 kali bumi di isi dengan air yang seukuran dengan bumi pun ga ada apa-apanya di banding Antares itu. Dibawah adalah perbandingan gambar antara matahari dan Antares dimana matahari hanya berupa titik bagi Antares

Lalu gambar di bawa adalah perbandingan antara bumi dan matahari dimana bumi hampir berupa titik.

Padahal dikabarkan kitalah (manusia) adalah salah satu mahkluk terbaik yang di ciptakan Tuhan. Namun jika melihat kenyataan jagad raya yang begitu luas ini…membuat saya pribadi harus berfikir ulang tentang apa yang sudah saya terima dari guru-guru saya sebelumnya. Dari kalimatayat tersebut juga membuka suatu kemungkinan bahwa manusia hanyalah salah satu ciptaan terbaik Nya dan di tunjuk menjadi khalifah di muka bumi, bukan di Jagad Raya so…! Mari berfikir dengan mulai bertanya jika belum menemukan jawaban jangan putus asa.

Bukankah kemanapun kamu menghadap di situ wajah Allah (QS.al-Baqarah: 115), dan Allah itu lebih dekat dari urat leher (QS. Qoof: 16)., lalu ada lagi Dia selalu bersama mu dimanapun kamu berada (Qs. Al-Hadid :4). Lalu kemudian ada ayat yang berbunyi ketahuilah bahwa Allah Beserta orang-orang yang sabar! (QS. Al-Baqarah 2:153) . Nah coba sekarang dihitung ayat-ayat diatas ? Jadi jangan cari Tuhan di planet lain, di galaxy mana pun atau di seluruh tempat di jagad raya ini dengan hitungan yang begitu terlihat pintar untuk orang-orang yang tidak mengerti hitungan lalu sebarkan. Kemudian perhatikanlah dan terimalah ayat-ayat Tuhan dengan ikhlas, sabar dan penuh Rahman dan Rahim. . Maka bersabar adalah suatu jalan untuk mendekatkan diri pada Allah, bukankah sang Nabi itu orang yang sangat penyabar? Sehingga wajar beliau selalu dekat dengan Allah?.



Mari kita berfikir, berdzikir dan bertafakur!

http://kanzunqalam.com/2010/07/12/kecepatan-buraq/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun