Mohon tunggu...
Barbados Bados
Barbados Bados Mohon Tunggu... lainnya -

Berangkat untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yang Perlu “Diwaspadai” Dampak Kenaikan BBM!

18 November 2014   22:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:29 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Harga bahan pokok dan lain-lain pasti naik itu sudah bisa terbaca bahkan anak SD pun sudah tau itu. Perlu kita cermati adalah apa yang disampaikan oleh Presinden Republik Indonesia pada saat mengumumkan “Pengalihan Subsidi”. Perhatikan baik-baik kata itu, maka benar adanya bahwa BBM tidak dinaikan tp di alihkan subsidinya ke proyek infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.

Sangat mulia memang Presiden kita ini, Tapi coba perhatikan baikn kronologi kenaikannya dari tarik ulur tanggal kenaikan, kemudian kemunculan kartu sakti dengan pos anggaran yang sempat tidak jelas lalu “Jualan sang Presiden di Forum Internasional”.

Kita fokus “Jualan Sang Presiden di Forum Internasional” sang Presiden dengan bangganya “menjual”negara kita meminta untuk investor jangan ragu masuk ke Indonesia, lalu apa dampaknya :

1)Dampak pemberitaannya, Di beberapa media mulai mencuci otak dengan BBM naik maka investasi akan masuk dengan deras dan Dollar pun akan turun bahkan ada yang memberitakan Indonesia masuk di grade tertentu tingkat internasional, dan rakyat kecil akan berfikir dapat pekerjaan dari orang asing meski rakyat kecil ga punya dollar dan orang asing yang bergaji selangit akan semakin banyak dan rakyat kecil akan terus bergaji sesuai dengan UMR yang mengakibatkan peringkat Indonesia semakin meningkat dengan adanya arus modal yang masuk dan pendaptan perkapita yang meningkat. Sehingga kenaikan BBM bisa berjalan mulus, karena suka tidak suka orang Indonesia itu kalau orang asing suka maka orang kita akan ikut-ikutan suka.

2)Dampak Proyek, pengalihan subsidi puluhan trilliun atau ratusan trilliun terhadap infrastruktur, tentu akan sangat berdampak positif bagi perekonomian bangsa dan negara. Ya! Setelah “jualan di forum Internasional” dan mengumumkan secara gamblang proyek-proyek mana yang bisa dimasuki asing pastilah sangat menarik investor asing bukan? Ada uang ada barang, para pengusaha asing ngilerrr dengan uang ratusan triliun itu, para pengusaha asing akan masuk dengan modal mereka untuk mengeruk uang ratusan trilliun pengalihan subsidi BBM. Lalu pengusaha lokal? BUMN? Entah lah? Bahkan ada beberapa projek yang sudah tanda tangan kontrak dengan asing yang jelas-jelas sanggup di kerjakan BUMN.

3)Dengan diumumkan ke pihak asing maka kue subsidi buat rakyat akan beralih dinikmati oleh pengusaha Asing, joint venture dan mungkin sedikit perusahaan lokal dan BUMN. Lalu rakyat jelata juga dapat menikmati bersepeda atau jalan kaki di jalan yang lebih mulus, rumah sakit yang lebih bagus, rakyat menengah, golongan menengah bisa ngebut-negebutan di jalan lebih mulus dengan motor dan mobil kreditan, golongan atas bisa lebih kencang ngebut dengan mercedes, Ferrari, mustang, harleydavidsonnya tadinya cuman di jawa sekarang bisa sampai aceh. Dan benarlah bahwa pengalihan subsidi ini lebih tepat dan lebih bisa dinikmati masing-masing dapat menikmati sesuai kelasnya. Jika dulu hanya mafia migas dan perusahaan besar sekarang lebih luas lagi.

4)Mafia-mafia migas yang dulu Berjaya sekarang berkurang pendaptanya tapi tetap bisa menikmati kue subsidi dengan menjadi perusahaan joint venture asing. Muncul Pengusaha pengusaha besar baru contoh ada perusahaan yang langsung membangun projek Raksasa bersama dengan asing  padahal BUMN bisa dan mampu.

Mungkin itu saja untuk kenaikan BBM dan yang perlu di perhatikan, Jika berkaca pada kasus kartu sakti dimana terjadi “kekisruhan” soal sumber pembiayaan maka sayaberharap pengalihan Subsidi BBM tidak akan terjadi demikian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun