‘’a trend that work against the mainstream medias portrayal of player as isolated, usually adolescent boys hidden away in darkened bedrooms, failing to engage with the social world’’ (Flew, 2005:101)
Sebuah tren yang bekerja melawan arus utama media sebagai anak laki-laki yang menjadi anak terisolasi, dimana biasanya anak remaja bersembunyi di kamar tidur gelap dan gagal terlibat dengan dunia sebenarnya. Mungkin seperti itu realita yang terjadi dalam lingkungan sekitar anak umur belasan, terbiasa bercanda dengan seperangkat digital dikamarnya. Terbiasa melihat dunia luar dari layar komputernya, kepekaan sosial yang memudar akibat bimbingan media disekelilingnya menjadikan pribadi yang apatis terhadap kehidupan sosial sekitar.
Media baru berperan besar dalam membentuk individu terhadap interaksi sosial penggunanya, bermain game dalam ruang keluarga yang sebenarnya tempat untuk berinteraksi dengan keluarga dan banyak contoh lainnya. Media sosial dan media baru lainnya memberikan pengalaman dan membangun hubungan yang jauh melebihi batas dimana ditawarkan media-media pendahulunya. Media baru adalah konvergensi dari media yang sudah ada sebelumya, media baru memiliki 5 kelebihan menonjol yang tidak dapat ditwarkan oleh media konvensional terdahulu. Sehingga dapat menarik lebih banyak orang atau kelompok dengan mengedepankan manipulasi, berjaringan, pemadatan, pemampetan, dan imparsial atau netral.
Jelas bahwa media baru atau media massa adalah agen perubahan untuk kebudayaan kita hingga menjadi seperti ini. Disadari atau tidak hampir tidak ada lagi segi kehidupan yang terlepas dari media tersebut, mulai dari keluarga, sekolah, tempat nongkrong, pemerintahan bahkan agama sekalipun tidak terlepas dari penggunaan media, khususnya media massa. Sekarang ini media lebih penting dibandingkan pesan yang dibawa media itu sendiri. Orang kebanyakan lebih mementingkan memiliki smartphone keluaran terbaru dibandingkan apa yang bisa kita perbuat atau apa yang kita dapatkan menggunakan gadget itu.
Determinasi teknologi menurut McLuhan adalah, penemuan teknologi komunikasi itulah yang sebenarnya mengubah kebudayaan dan kebiasaan kita. Sebuah penemuan teknologi yang hakikatnya menjadikan hidup manusia lebih praktis malah menjadi boomerang yang membuat kita ketagihan dan tunduk olehnya. Sebuah keberhasilan manusia melihat dunia menjadi layar yang datar, menjangkau ribuan orang dengan beberapa menit atau melihat kehidupan di padang rumput afrika dengan sekali klik. Namun kita larut dalam kecanggihan informasi dan perkembangan teknologi ini, lalu seterusnya kita didominasi, inilah yang disebut ironi.
