Mohon tunggu...
Bara Susanto
Bara Susanto Mohon Tunggu... -

Indonesian Lovolog and Sexual Intelligence (SI) Expert

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membaca Perceraian Ahok dengan Lovology

9 Januari 2018   14:12 Diperbarui: 9 Januari 2018   14:36 1776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca Perceraian Ahok dengan Lovology

Saat orang terkaget-kaget mendengar Ahok menggugat cerai Veronica Tan, saya sama sekali tidak kaget. Biasa saja. Karena saya membaca kejadian ini dengan Lovology. Begitu juga kejadian yang menimpa Azwar Anas yang juga mudah dibaca dengan Lovology.

Namun maaf. saya hanya akan membaca masalah ini dengan secuil bahasan dari Lovology kehebatan.

Salah satu ajaran paling mendasar dalam lovology adalah memahami love and relationship dengan dua wajah yang berbeda. Jangan naif dengan satu wajah saja. Karena percintaan dan kebersamaan memiliki wajah keburukan selain wajah kebaikan yang indah dan membahagikan. Dan selanjutnya, dua wajah yang berbeda ini akan bercabang lagi menjadi kelipatan dua dan seterusnya.

Inilah mengapa Lovology mengajarkan The Power of Sceptic. Melihat wajah keburukan lebih dahulu sebelum memuji wajah kebaikan setinggi langit. Atau setidaknya melihat dan memahaminya secara seimbang. Sekali lagi, jangan naif dengan satu wajah saja.

Tujuannya sangat positif lho....

Yaitu agar tidak terlalu syok saat keburukan itu ternyata tiba-tiba muncul. Sehingga mental dan psikis tetap terjaga dan stabil. Mental dan psikis yang stabil ini merupakan pondasi yang kuat untuk tetap mampu berpikir logis dan mengendalikan pola perilaku dalam mensikapi perbedaan antara harapan dan kejadian yang sebenarnya. Tentu saja karena sudah memperkirakannya lebih awal tanpa menghilangkan arti dari semua wajah kebaikan yang nampak.

Bahwa dalam semua keharmonisan keluarga yang kita lihat sebagai kesempurnaan, lovology mengajarkan untuk selalu melihat ketidaksempurnaan itu lebih awal. Atau ketika kita merasa bahwa kita adalah pasangan yang sempurna, pasti ada wajah ketidaksempurnaan didalamnya.

Lovology mengajarkan, bahwa pasangan bisa menjadi teman dalam selimut atau musuh dalam selimut. Karena orang yang paling bisa membahagiakan dan menyakiti kita adalah pasangan. Bukan orang lain.

Dalam perceraian Ahok, ternyata Ahok yang tegas itu sangat memahami lovology. Cara pandang Ahok yang lurus dan mengedepankan logika sangat membantu untuk menyelesaikan masalah love and relationship-nya dengan cepat. Sungguh saya sangat salut dengan keputusan perceraian ini.

Terjadi perselingkuhan atau tidak, Ahok memahami masalah dengan istrinya sebagai borok di kaki karena diabetes yang harus segera diamputasi. Karena jika tidak diamputasi sekarang, Ahok tidak mau diamputasi hingga pangkal pahanya.

Keputusan ini menjadi pelajaran bagi banyak pasangan yang sering menyembunyikan borok kebersamaan atau rumah tangganya dengan keharmonisan semu. Bahkan hingga borok itu menjalar keseluruh kakinya, mereka tetap tidak mau mengaputasinya. Karena menganggap borok itu aib yang harus disembunyikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun