Mohon tunggu...
Bara Senja
Bara Senja Mohon Tunggu... -

lelaki bermata Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak untuk Rini

22 Juni 2013   23:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:34 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

,,,

Rin;
ku buat sajak ini untukmu
tika malam berselimut gerimis
nyanyian gemerlap pun terhenti
seperti akal dan hatiku kian terhunus,

Rin;
aku terhunus rindu,
rindu yang berkepanjangan
sama halnya dengan deru alur
darahku bergelora bagai api abadi

Rin;
ada sepenggal cerita untukmu
namun,tiada makna bila aku ceritakan disini
mungkin nanti,saat ku sematkan
seuntai lingkar kecil yang memaniskan jarimu
entah esok,lusa ataupun nanti..

Rin;
pernahkah kau memandang senja
dan sekumpulan camar merangkai suara
seakan menanti cumbuan ombak ke tepi pantai?,
sebenarnya itu aku,
menanti waktu atau sederet sumringahmu menemani di malam ini,

Rin;
maaf jika sajak ini
tak mampu menggugah
hatimu tuk melihat rinduku,

namun,
hampir setara dengan sebuah kehidupan menanti kematian,
karena itulah rinduku

Rin;
sepasang kijang berlari kecil,
di perbukitan nan hijau,

sebentangan langit
aku merindumu Rin...

by;
Bara Senja,
surabaya,22/06/2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun