Mohon tunggu...
Barbara Meila Kusuma
Barbara Meila Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kimia Universitas Sebelas Maret

Seseorang yang peduli tentang kesehatan, lingkungan, dan pola hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Indonesia dan Cuaca Tak Menentu: Tanggung Jawab Kolektif dalam Menghadapi Perubahan Iklim

18 November 2024   10:35 Diperbarui: 18 November 2024   11:14 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/TarikVisionBaca

Cuaca tak menentu seperti kenaikan suhu global yang signifikan disebabkan oleh perubahan iklim. Kenaikan suhu berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, produksi pertanian, serta keanekaragaman hayati. Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap meningkatnya intensitas bencana alam. Bencana alam seperti banjir bandang, musim kemarau yang kian panjang dan mengancam ketahanan pangan, serta cuaca ekstrem. Perubahan pola cuaca ini adalah dampak langsung dari perubahan iklim global yang terus berlangsung, yang mempengaruhi banyak negara, termasuk Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia tidak hanya menghadapi tantangan cuaca tak menentu, tetapi juga ancaman terhadap sumber daya alam, ekosistem, dan kesejahteraan masyarakat. Tanggung jawab kolektif menjadi solusi dalam menghadapi tantangan tersebut untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Cuaca yang tak menentu menimbulkan berbagai tantangan bagi Indonesia. Ini termasuk gangguan pada sektor pertanian, kesehatan, dan beragam aspek kehidupan lainnya. Ketidakpastian cuaca juga memperparah risiko bencana alam, yang pada gilirannya mempengaruhi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Kontribusi Manusia Terhadap Perubahan Iklim

Penggunaan bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak, dan gas alam, merupakan salah satu penyebab utama perubahan iklim. Indonesia yang masih sangat bergantung pada sumber energi ini, menghadapi tantangan besar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Penggundulan hutan (deforestasi) dan perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) yang tanpa terkendali sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim. Penebangan hutan secara besar-besaran di Indonesia untuk lahan pertanian dan pemukiman telah mengurangi kemampuan alam menyerap karbon dioksida. Urbanisasi juga memperburuk tingkat polusi udara dan pemanasan global. Limbah dari industri dan rumah tangga juga menyumbang pada perubahan iklim. Emisi gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah dan polusi air dari limbah industri mengganggu keseimbangan ekosistem dan mempercepat laju perubahan iklim.

Upaya Pemerintah Mengatasi Perubahan Iklim

Pemerintah Indonesia sudah mulai menerapkan berbagai kebijakan lingkungan yang ketat untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Beberapa di antaranya adalah penegakan hukum terhadap penebangan liar, pembatasan emisi industri, dan implementasi Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam penanganan perubahan iklim di Indonesia. Indonesia berupaya meningkatkan penggunaan energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan biomassa. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan membantu menurunkan emisi karbon. Edukasi lingkungan menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam menghadapi perubahan iklim. Melalui program edukasi, masyarakat diajak untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan diterapkan cara-cara mengurangi jejak karbon.

Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Perubahan Iklim

Masyarakat merupakan peran yang dapat berpengaruh besar dalam mengurangi jejak karbon individu. Beberapa langkah yang dapat diambil, yaitu dengan penggunaan transportasi umum, mengurangi konsumsi energi listrik, serta beralih ke produk ramah lingkungan. Daur ulang dan pengelolaan sampah yang baik penting untuk mengurangi polusi dan emisi gas rumah kaca. Program daur ulang dan pengelolaan sampah dari rumah tangga harus terus didorong agar menjadi budaya yang lestari. Partisipasi aktif masyarakat dalam program lingkungan, seperti penghijauan, pembersihan pantai, dan pengolahan limbah sangat diperlukan. Keterlibatan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya perlindungan alam.

Kolaborasi Internasional untuk Menghadapi Perubahan Iklim

Mengatasi perubahan iklim memerlukan upaya global bersama. Kerja sama transnasional dalam penelitian, data iklim, dan rekayasa sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak iklim. Partisipasi aktif dalam perjanjian iklim global seperti Perjanjian Paris menunjukkan komitmen Indonesia terhadap upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Komitmen ini mencerminkan tanggung jawab kolektif negara-negara untuk melindungi planet ini. Dukungan teknologi dan finansial dari negara-negara maju sangat membantu Indonesia dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Dukungan tersebut dapat berupa teknologi ramah lingkungan, transfer pengetahuan, dan pendanaan proyek iklim.

Perubahan iklim merupakan masalah serius yang memerlukan tanggung jawab kolektif. Melalui kebijakan yang kuat, keterlibatan masyarakat yang aktif, dan kerja sama internasional, Indonesia dapat mengambil langkah-langkah yang berarti untuk mengatasi tantangan perubahan iklim yang semakin kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun