Mohon tunggu...
Bang Bara
Bang Bara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Ideologis

Hanya Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyoal "Hari kesaktian Pancasila" yang Tak Sakti

1 Oktober 2015   21:53 Diperbarui: 1 Oktober 2015   22:01 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Segala macam yang disebut SAKTI itu ya pasti mitos. Sebab Sakti itu enggak bisa dijelaskan sama logika, masalah percaya-percayaan, jadi apa lagi judulnya kalau bukan mitos? inilah pendapat umum soal makna sakti. Jadi kalau kesaktian pancasila itu cuma ilusi dari orang - orang saja, ya apaboleh buat. itulah kenyataannya. Sayang, yang sering sebut Khilafah itu ilusi, itulah yang sudah berilusi duluan soal pancasila. Hari kesaktian pancasila itu, di peringati 1 Oktober sendiri mengacu pada 1 Oktober 1965, yakni peristiwa dimulainya “kudeta merangkak” terhadap pemerintahan Bung Karno. kebetulan saat itu kudeta merangkak salah arah, maka merembetlah opini bahwa kudeta itu adalah sikap anti pada pancasila. ya intinya, disebutkan Kesaktian Pancasila disebabkan oleh gagalnya misi kaum Komunis mengganti dasar negara Indonesia. Padahal tidak ada urusannya soal eksistensi pancasila saat itu dengan bentuk kudeta. yang ada adalah “Hari Kesaktian Pancasila” menjadi glorifikasi terhadap rezim Orde Baru atas jasa-jasanya menumpas komunisme dan sebagai ‘penyelamat’ Pancasila.

Kesaktian sesungguhnya adalah diksi eufemistik dari Pancasila Kekal. Huhh.... inilah cara berfikir orang orang dangkal cara berfikirnya. Bahwa mengagungkan pancasila ibarat 'tuhan' yang tak akan mati yang lahir tiba - tiba dari karakter khas budaya bangsa indonesia.. Istilah kekal pada pancasila sebenarnya adalah titisan pemikiran bernada komunisme. jadi 'hari kesaktian pancasila' atau lebeling pancasila sakti sebenarnya bukan sebuah pemikiran yang lahir untuk anti kepada komunisme, malah kalau saya menilai yang ada adalah ini bentuk dari mempertahankan eksistensi tak bertuhan manusia dalam kehidupan. Dalam bahasa yang sederhana, memperingati hari kesaaktian pancasila sama saja memperingati menafikkan tuhan dalam mengatur urusaan berbangsa. kalau tidak mau juga disebut demikian, ya.. Sekulerisme dan kapitalisme yang prinsip dasarnya mengabaikan fungsi tuhan dalam pengatur kehidupan lah, yang menjadi sebab lahirnya hari kesaktian pancasila. Sekarang ini, setelah berbagai fakta sejarah mengenai peristiwa 1965 mulai terungkap - defenisi pancasila dan mitos pancasila sakti sudah sering terbongkar - Hanya keledai yang mau masuk pada lubang yang sama dan jangan sampai kita hidup dekat kepada kesyirikan.. Bara Lubis

Sumber : https://www.facebook.com/baralubis86/photos/a.1016804731687271.1073741828.1016123058422105/1061237290577348/?type=3&theater

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun