Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Fenomena Menarik Dimas Kanjeng

28 Oktober 2016   08:48 Diperbarui: 28 Oktober 2016   08:59 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Beberapa waktu lalu kita sempat digemparkan sebuah tayangan video di youtube yang berisi seorang laki-laki bernama Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang mampu mengeluarkan uang yang jumlah fantastis dari belakang badannya yang ditonton oleh ratusan ribu netizen. Hal ini menimbulkan kontroversi baik yang pro maupun kontra. Siapakah Gerangan Dimas Kanjeng Taat Pribadi? Bagaimana seorang Dimas Kanjeng dapat mengeluarkan yang begitu banyak?

Kegemparan berita ini diawali dengan pengungkapan pembunuhan oleh Polda Jatim terhadap korban Abdul Gani. Abdul Gani menjadi saksi kunci terhadap kasus penipuan penggandaan uang yang ditangani Mabes Polri, yang bersangkutan beberapa kali dipanggil tidak datang ternyata ditemukan meninggal di wonogiri. 

Abdul Gani merupakan ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng, ditemukan meninggal dunia pada tanggal 15 April 2016 di waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Jawa Tengah. Sekira bulan September 2016 sembilan pelaku diketahui terlibat terkait pembunuhan tersebut, empat pelaku ditangkap oleh Polda Jatim, empat lagi masih buron. Diketahui dari ke empat pelaku bahwa mereka suruhan oleh Dimas Kanjeng dan diberikan bayaran sebesar Rp. 320 juta. Abdul Gani dinilai membahayakan oleh Dimas Kanjeng karena akan membocorkan rahasia seputar penggandaan uang yang menjadi praktek dari Dimas Kanjeng.

Sebelumnya tidak banyak dari kita yang mengetahui siapa dan apa itu Dimas Kanjeng, padahal praktek penggandaan uang oleh Dimas Kanjeng sudah sejak tahun  2000-an, pengikutnyapun mencapai ribuan bahkan ada yang dari Malaysia. Dimas Kanjeng merupakan sosok yang sangat diyakini mampu melipatgandakan uang yang diserahkan sebagai mahar ke yayasan padepokan miliknya. Dengan dalih mahar dan iming-iming berlipat ganda uang mahar yang diserahkan, para pengikutnya setia dan jumlahnya fantasttis mencapai ribuan. Berikut empat rahasia Dimas Kanjeng:

  • Tiga jubah kebesaran Dimas Kanjeng, terdapat tiga jubah kebesaran Dimas Kanjeng yang disita pihak kepolisian yaitu dua warna hitam dan satu warna kuning. Dimas Kanjeng memesan menjahit jubah tersebut ke seorang penjahit di probolinggo dengan model dan ukuran yang telah ditentukan oleh Dimas Kanjeng. Model jubah tersebut memiliki kantong di belakangnya yang mampu menampung uang sebesar Rp 200 juta dalam pecahan seratus ribu. Desain jubah inilah yang membuat Dimas Kanjeng mampu mengeluarkan uang dari balik tubuhnya. Ketika uang di kantong jubah tersebut habis, maka Dimas Kanjeng akan berganti jubah yang yang sudah diisi uang.
  • Kantong emas, para santri yang membeli kantong tersebut dijanjikan oleh Dimas Kanjeng akan berlipat ganda perhiasannya dan tidak akan pernah habis. Ada satu kantong emas yang disita polisi senilai Rp. 10 juta namun setelah di cek ke pegadaian, perhiasan tersebut bukanlah emas tetapi besi sepuhan.
  • Kotak berbahan kayu dapur ATM, kotak kayu ini dibanderol senilai Rp. 250 ribu oleh Dimas Kanjeng. Di dalam koyak tersebut terdapat tulisan arab, para santrinya diajarkan cara kerja beda ini yaitu dengan menempelkan uang sepuluh ribu rupiah pada tulisan arab tersebut lalu dimasukkan ke plastik maka akan keluar uang senilai lima juta rupiah.
  • Pulpen Laduni, Dimas Kanjeng mengiming-imingi santrinya dapat menguasai tujuh bahasa dengan cara membeli pulpen laduni seharga sepuluh ribu rupiah darinya.

Di zaman serba modern dan canggih ini, mari kita menggunakan akal sehat kita dalam mencermati permasalahan ini dan lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan dengan cara yang baik dan benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun