Mohon tunggu...
barabiru12
barabiru12 Mohon Tunggu... Seniman - Cause head must go bang, never stop and never end!

IG : barabiru12

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bicara Covid (Part II)

21 April 2020   21:17 Diperbarui: 21 April 2020   21:15 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah dari keepcalms.com

Tetap tenang dan sementara ikuti anjuran pemerintah dengan dirumah saja~

Kembali kita bicara terkait covid-19 mari admin ajak kalian membahas apa yang sebenarnya membuat admin gelisah dan terus berpikir sembari coba memahami apa yang sebenarnya terjadi, cusss..

Pandemi covid-19 sendiri membuat sebagian orang yang bekerja dalam bidang pelayanan seperti transportasi, food & beverage, wisata dll mengalami penurunan omset secara drastis dan luar biasa. bagaimana tidak? orang-orang takut keluar rumah, takut tertular covid, takut ini itu 

jadi, kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk berdiam diri dirumah dan memenuhi segala kebutuhan pokok selama satu kali seminggu bahkan satu kali sebulan. tapi, seperti yang sudah admin bahas di artikel sebelumnya. pertanyaan-pertanyaan itu terus muncul. apasih yang sebenarnya saat ini sedang terjadi? kita orang awam seakan dibuat bingung, mau kemana-mana takut, mau ngapa-ngapain takut, serba salah jadinya.

Beberapa diantara masyarakat percaya bahwa sebenarnya virus ini hanyalah sebuah akal-akalan, sebuah propaganda dari agenda rahasia yang dijalankan oleh elit dunia. bagaimana tidak, kita semua pasti pernah melihat atau setidaknya menyimak beberapa isu penting yang antara kebenaran dan kesalahan berada dalam satu garis yang amat tipis. sebut saja runtuhnya gedung kembar WTC, konspirasi Nazi, hingga banyak lagi diantaranya yang membuat kita berpikir, apa jangan-jangan virus corona merupakan salah satu dari agenda elit dunia? Mari kita bahas satu persatu disini.

  • virus corona pertama kali diidentifikasi di china

portugaltextil.com
portugaltextil.com

kenapa di china? kita tahu china merupakan salah satu negara adidaya yang saat ini terkenal dengan teknologi yang luar biasa maju, seluruh perangkat elektronik mulai dari laptop, handphone, dang gadget sehari-hari kita import dan kita beli dari sana. tentu dalam hal ini kita seharusnya menaruh kecurigaan yang mendalam. 

Sebab, bukan tidak mungkin negara adidaya ini sengaja membuat sebuah senjata biologis yaitu suatu jenis virus baru yang kita kenal dengan nama covid-19. Tapi, untuk apa china menciptakan sebuah senjata biologis yang pada akhirnya membuat sebagian warganya terbunuh? 

Jawabanya tentu adalah untuk membuat runtuh perekonomian banyak negara yang bersaing dengan china dalam hal perdagangan, sebut saja negara yang akhir-akhir ini berseteru dengan china seperti amerika. Amerika sendiri sampai saat ini merupakan salah satu negara yang paling terdampak virus covid-19. 

Kita tahu bahwa semenjak dulu amerika dan china bersaing dalam hal perdagangan, belum lagi perseteruan dalam hal teknologi seperti industri raksasa ponsel china yaitu huawei yang bersiteru dengan GMS hingga membuat beberapa ponsel dari huawei tidak bisa digunakan untuk mengakses layanan-layanan dari google, atau amerika yang mem-boikot beberapa produk dari china dan masih banyak lagi problem-problem kedua negara adidaya tersebut. 

bukan tidak mungkin china sengaja membuat sebuah senjata biologis agar nantinya negara yang sudah terpuruk perekonomiannya secara tidak langsung akan membuat sebuah perjanjian dagang atau perjanjian politik yang nantinya akan menguntungkan negara china. dan setelah segalanya tercapai maka secara tidak langsung china merupakan satu-satunya negara adidaya diatas negara adidaya

  • Penyebaran dan tingkat kematian yang  cepat

persebaran covid-19 menurut peta WHO
persebaran covid-19 menurut peta WHO

Di Indonesia sendiri angka kematian akibat virus corona berdasarkan bot chat di aplikasi whatsapp yang bisa kita ikuti perkembangannya adalah sebanyak 6.760 kasus positif, 747 sembuh dan 590 orang meninggal. Tapi, pernah gak sih kita bertanya dari mana data ini diambil? tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia, pernah ga sih kita mikir bagaimana tahapan suatu organisasi kesehatan pada suatu negara menjadikan suatu wilayah menjadi wilayah zona merah yang dimana di wilayah tersebut terdapat banyak pasien covid-19. 

tentu hal ini menjadi membingungkan karena berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan ternyata ga sedikit loh rumah sakit yang menolak merawat pasien positif covid-19. kenapa membingungkan? ya karena kalau sebagian rumah sakit menolak terus data pasien yang terjangkit dan harus dirawat didapat darimana ? 

belum lagi sebagian orang yang katanya asimtomatik atau positif tetapi tidak bergejala. nah ini data sebenarnya valid atau enggak sih? berlebihan atau malah kurang dari jumlah aslinya. hadeh, admin jadi makin bingung. Tapi, bisa kita simpulkan disini kalau-kalau jumlahnya dilebihkan atau malah dikurang-kurangi. 

pertama, kalau jumlahnya dilebih-lebihkan pasti ini adalah suatu strategi dari elit global untuk menciptakan keresahan secara masif diseluruh dunia dan ujung-ujungnya masyarakat akan lebih mudah dikontrol dan di manipulasi oleh pemerintah. kedua, kalaupun jumlahnya dikurang-kurangi maka ini akan menimbulkan suatu sifat menyepelekan dari beberapa masyarakat, biar apa? 

biar lebih banyak yang kena, biar makin banyak yang positif sehingga nanti ketika wabah atau pandemi ini telah menjangkiti semua orang dan semakin ga terkendali penyebaranya, negara-negara yang terdampak dan tidak sanggup mengontrol akan meminta bantuan organisasi-organisasi dunia yang nantinya bisa memperkuat cengkreman para elit global dalam menguasi banyak negara diseluruh dunia.

Bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun