Mohon tunggu...
Bara Bagaskara
Bara Bagaskara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jurnalisme Multimedia, Paket Lengkap Jurnalistik

29 Januari 2018   13:09 Diperbarui: 5 Februari 2018   08:11 1752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnalisme di zaman ini sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Mulai dari bangun tidur hungga kembali ke tempat tidur. Jurnalisme pula yang mengiringi peradaban di dunia mulai dari produksi produk jurnalistik yang berbasis cetak, penyiaran maupun Online. Sekarang, jurnalistik dengan format multimedia menjadi paket lengkap jurnalistik yang memiliki lebih komplit isi. Dengan jaringan internet, produk jurnalistik multimedia dapat dinikmati hanya melalui genggaman tangan. Tidak bisa dipungkiri kalau zaman ini konsumsi khalayak akan berita dan informasi dilakukan melalui gadget dibanding surat kabar maupun televisi. Oleh karena itu, jurnalisme multimedia dapat menjadi paket lengkap produk jurnalistik. 

Multimedia menurut Onong Effendi dalam Hidayati, definisi jurnalistik yaitu keterampilan atau kegiatan mengolah bahan berita, mulai dari peliputan sampai kepada penyusunan yang layak disebarluaskan kepada masyarakat. Peristiwa besar ataupun kecil, tindakan organisasi ataupun individu, asalkan hal tersebut diperkirakan dapat menarik massa pembaca, pendengar, ataupun pemirsa. Sedangkan definisi dari multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, gambar, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pengguna untuk melakukan navigasi dan berinteraksi dengan aplikasi.

Vaughan dalam Sugandi, mengemukakan bahwa multimedia adalah sebuah kombinasi yang saling berkaitan dari teks, foto atau gambar, suara, animasi dan video yang dimanipulasi secara digital. Dapat dikatakan bahwa jurnalisme multimedia sifatnya lebih luas bila dibandingkan dengan jurnalisme Online, karena jurnalisme multimedia memuat lebih banyak tools dan bisa melakukan interaksi dengan pembacanya. Sedangkan jurnalisme Online hanya memuat tulisan yang disertai gambar. Secara psikologis, orang akan lebih tertarik untuk membaca berita yang dilengkapi dengan gambar atau animasi, audio maupun video, karena dinilai lebih menarik daripada sekadar membaca tulisan, terutama bagi generasi milenial. 

Jurnalisme multimedia ada dan berkembang karena kehadiran internet yang kini semakin canggih. Dengan begitu perusahaan media dapat menciptakan inovasi untuk menarik lebih banyak minat pembaca. Selain sumbangsih dari adanya internet, perkembangan dan kemajuan dari peralatan mulai dari fotografi dan videografi menjadi salah satu penunjang kemajuan jurnalisme di era sekarang. Sejak saat itu, jurnalisme multimedia keberadaannya semakin meluas dan berkembang.

Jurnalisme multimedia dapat dikatakan juga sebagai jurnalisme kontemporer yang menggunakan lebih dari satu format konten dalam satu kemasan atau merupakan jurnalisme yang menyebarkan konten dalam berbagai platform. Jadi, jurnalisme multimedia merupakan bentuk jurnalistikyuang menggabungkan elemen teks, foto, animasi/video dan infografis dalam satu buah kemasan yang kompleks. Jurnalisme multimedia menjadi paket lengkap produk jurnalistik di era global. Terutama di saat gadget lebih banyak terjamah oleh mayoritas lapisan umat manusia daripada surat kabar, radio maupun televisi. 

Namun jangan salah mengenai kedua hal yang berbeda tapi sama ini, yaitu jurnalisme multimedia dengan jurnalisme Online. Sama-sama berwadahkan internet namun lebih kompleks jurnalisme multimedia dibandingkan dengan jurnalisme Online. Menurut Deuze (2004:141) Jurnalisme Online tidak didorong oleh tujuan multimedia, sebaliknya penggunaan beberapa medium dilihat sebagai potensi, tapi bukan sebagai elemen penting yang meri nilai tambah pada presentasi jurnalisme Online.

Potensi yang dimaksud adalah beragamnya saluran informasi yang dapat diakses oleh pengguna. Jurnalisme Online merupakan praktik jurnalimse dalam jaringan internet. Cara penulisan ataupun penyajian konten cenderung sama dengan apa yang ada dalam media cetak. Jurnalisme multimedia juga mendorong pergeseran peran audiens. Sebelumnya audiens hanya dapat menerima konten berita. Namun dengan munculnya jurnalisme multimedia menjadi terbuka ruang partisipasi aktif bagi para pengguna. Mereka dapat mempengaruhi isi konten media bahkan memberikan informasi kepada orang lain dalam waktu yang bersamaan. Pengguna tidak lagi hanya membaca teks melalui tulisan, tapi membaca teks dapat dilakukan melalui gambar bahkan animasi dan video. Tersedia pula kolom komentar bagi audiens untuk memberikan saran atau masukan kepada media. 

Selain itu, dengan berbagai macam platform yang diberikan, pengguna dapat memilih dengan bebas bagaimana mereka ingin mendapatkan informasi. Dalam sebuah website berita biasanya akan ada beberapa pilihan bentuk berita. Pada umumnya bentuk yang paling sering ditawarkan adalah bentuk teks, foto dan video.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun