Mohon tunggu...
Pasu Sibarani
Pasu Sibarani Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

NIM: 55522120006 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arete: Sintesis Aposteriori untuk Audit Pajak Usaha Pertambangan

2 Juli 2024   08:03 Diperbarui: 2 Juli 2024   08:09 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sintesis aposteriori/Wikionary

Sedangkan pernyataan sintetik adalah pernyataan yang kebenarannya tidak hanya bergantung pada makna kata-katanya, tetapi juga memerlukan informasi tambahan dari pengalaman.Misalnya, "Semua burung gagak berwarna hitam." Pernyataan ini membutuhkan pengamatan terhadap burung gagak untuk membuktikannya.

 Sintesis aposteriori adalah jenis pengetahuan sintetik yang diperoleh melalui pengalaman. Ini berarti bahwa pengetahuan tersebut tidak hanya berdasarkan definisi kata-kata (seperti dalam pernyataan analitik), tetapi juga memerlukan pengalaman empiris untuk memverifikasi kebenarannya. Pengetahuan tersebut tidak dapat diketahui hanya melalui pemikiran atau logika saja; mereka memerlukan observasi dan pengalaman untuk memverifikasi. 

Immanuel Kant mengemukakan bahwa meskipun pengetahuan apriori penting, sebagian besar pengetahuan kita tentang dunia didasarkan pada pengalaman, sehingga merupakan pengetahuan aposteriori. Kant berpendapat bahwa sintesis aposteriori adalah cara kita menggabungkan berbagai pengalaman untuk membentuk pengetahuan yang lebih kompleks. 

Melalui sintesis aposteriori, kita dapat memahami dan menjelaskan fenomena alam yang kita alami. Kant juga menekankan bahwa meskipun pengetahuan aposteriori sangat penting, ada struktur apriori dalam pikiran kita yang memungkinkan kita untuk memproses dan mengatur pengalaman tersebut. 

Arete, dalam konteks moral dan etika Yunani, adalah hasil dari latihan dan pengalaman yang berulang dalam situasi kehidupan sehari-hari. Seseorang tidak secara instan menjadi orang yang baik atau memiliki kebajikan; itu adalah proses yang melibatkan refleksi dan praktek yang terus-menerus. 

Sama seperti sintesis aposteriori mengandalkan observasi terhadap dunia fisik untuk memperoleh pengetahuan, dalam konteks arete, kita mengamati tindakan dan hasilnya untuk menilai keberhasilan dalam mencapai kebajikan atau keunggulan moral. Misalnya, seseorang yang berlatih keberanian melalui tindakan nyata dalam situasi yang menantang dapat mengamati hasilnya dan memperbaiki diri mereka. 

Bagian penting dari konsep sintesis aposteriori adalah integrasi pengalaman menjadi pemahaman yang lebih dalam tentang dunia. Dalam konteks arete, individu juga perlu merefleksikan pengalaman mereka dalam mengembangkan karakter moral dan mencapai keunggulan. Ini melibatkan proses refleksi yang mempertimbangkan nilai-nilai yang mendasari tindakan dan keputusan mereka. 

Konsep sintesis aposteriori memerlukan proses pengalaman dan refleksi yang mirip dengan upaya dalam mencapai kebajikan atau keunggulan moral dalam konsep arete. Dalam keduanya, proses ini melibatkan pengamatan terhadap dunia atau diri sendiri, pengalaman yang berkelanjutan, dan integrasi hasil pengalaman tersebut ke dalam pemahaman dan tindakan yang lebih baik di masa depan.

Arete: Sintesis Aposteriori untuk Audit Pajak Usaha Pertambangan

Kebijakan Pemeriksaan/virlenda.unipasby.ac.id
Kebijakan Pemeriksaan/virlenda.unipasby.ac.id

Penerapan konsep sintesis aposteriori dalam melakukan audit pajak terhadap usaha pertambangan dapat mencerminkan pendekatan yang sistematis dan berbasis pengalaman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Kita dapat memahaminya sebagai proses yang melibatkan pengumpulan informasi berdasarkan pengalaman lapangan (aposteriori) untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun