Pada hari Kamis, 25 Agustus 2022, saya berkesempatan mengunjungi dua Kota Suci yang akan segera dimulai. Banyak pikiran terlintas di benak saya di atas pesawat Saudi Airlines SV823 ke Jeddah. Pelaksanaan proses umroh dianjurkan bagi seluruh umat Islam.Â
Perjalanan sembilan jam tidak terasa seperti sembilan jam. Sepanjang jalan, saya teringat dua kota suci Mekah dan Madinah. Setelah sekitar satu jam di udara, pramugari mulai menyajikan makanan. Dan aku lapar karena aku belum makan apa-apa.Â
Setelah makan satu tas, saya mulai bekerja dengan peralatan audiovisual di depan kursi saya. Wah, display dan peralatan musiknya lengkap dan up to date. Ada remote control yang terhubung, memungkinkan penumpang untuk memilih saluran dengan mudah tanpa menyentuh layar.Â
Mulai berselancar setelah menurunkan posisi sandaran. Oh, tetapi hanya dalam beberapa menit, saya merasa sangat mengantuk dan mata saya mulai berkedut. Saya juga memposisikan ulang layar untuk mengikuti perjalanan penerbangan menuju Jeddah. Wah, masih di laut. Baiklah, waktunya tidur.
Beberapa jam sebelum mendekati Jeddah, lampu pesawat menyala. Dan bapak-bapak mulai mengenakan pakaian Ihrm. Artinya dalam waktu sekitar satu jam Anda akan melewati Yalamlam (tempat Anda mengambil Miqot). Ya Tuhan, itu semakin besar.Â
Beberapa frasa Talbiya terngiang di telinga Anda. Rasanya sangat dekat dengan rumah Anda, sangat menyenangkan Beberapa orang sedang berbicara. saya Nikmati keseruan komunitas lain dalam persiapan. Labbaikallahumma labbaiik. Ya Allah, kata-kata Talbiyah mulai bergetar dan menusuk hati.
Alhamdulillah, saya dan rombongan mendarat dengan selamat di Jeddah. Suasana di bandara cukup tenang. Setelah melewati imigrasi, saya keluar ke halaman luar bandara. Kami disambut oleh seorang pria berwajah Arab yang sesekali menawarkan produk kartu telekomunikasi untuk kelompok kami.Â
Mereka memberi saya kartu gratis. Sambil menunggu bus menuju Mekkah, saya mulai membaca isi kartu tersebut. Tidak mungkin karena gratis. Setelah beberapa membaca, saya menemukan bahwa kartu tersebut benar-benar gratis untuk digunakan hingga 3 hari setelah aktivasi.Â
Saya lupa nama providernya. Oh, saya pikir saya bisa menggunakannya nanti jika saya kesulitan mengisi pulsa saya di sini. Omong-omong, ponsel saya beralih ke roaming internasional. Jadi saya pikir penyedia ini hanya tindakan pencegahan.
Dari pengeras suara, terdengar pemimpin kelompok kami mulai memanggil. Nama saya belum juga terdengar. Semua rombongan banyak yang sudah mulai masuk bus. Saya dan beberapa orang jamaah lainnya masih di luar menunggu panggilan masuk bus. Dan betul saja, saya dapat bis terakhir.Â
Alhamdulilah, bus paling besar dan keren menurut saya dibanding bis lainnya. Saya pun mulai mencari tempat duduk. Bis berkapasitas sekitar 40 an ini terasa nyaman sekali. Interiornya lux, mewah. Kursinya enak sesuai dengan lekukan punggung. Recleaning seat, terdapat meja kecil yang bisa diturunkan dibagian depan layaknya duduk di kursi pesawat. Untuk ketinggian kursi, buat saya terlalu tinggi, kaki saya nggantung, pemirsah. Tapi tenang, ada injekan kakinya, jadi aman.Â