Kemenkumham DIY bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) Pondok Pesantren Al-Hikmah menggelar Bimbingan Rohani Islam bagi Klien Pemasyarakatan, Jumat (8/7). Kegiatan ini digelar di Musala Libasuttaqwa Bapas Wonosari dalam rangka menyambut Idul Adha 1443 Hijriah.
Wonosari - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari, KanwilKegiatan digelar dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 dan diikuti oleh 12 orang klien. Selain itu, pegawai Bapas Wonosari juga mengikuti gelaran acara ini, menyimak ceramah keagamaan dari Pimpinan Ponpes Al-Hikmah, Ustadz Harun Al Rasyid.
Tema yang diambil yakni "Dengan Idul Adha Kita Tingkatkan Keimanan dan Ketakwaan kepada Allah SWT."
Kepala Subseksi Bimbingan Klien Dewasa (BKD) Rokhmad mewakili Kepala Bapas memberikan sambutan pembuka. Rokhmad mengatakan kegiatan bimbingan rohani Islam menyambut Idul Adha 1443 H, menjadi momentum bagi Klien maupun pegawai untuk mengingat kembali hakikat Idul Adha sendiri. Pengorbanan dan keteladanan dari Nabi Ibrahim AS harus menjadi semangat bagi umat Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
"Idul Adha menjadi momentum pengingat bagi kita semua umat muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Idul Adha juga menjadi penguat bagi kita semua untuk saling berbagi, sebagai makhluk sosial yang oleh Allah SWT dijadikan khalifah di muka bumi, sudah sepantasnya kita saling mempererat Ukhuwah Islamiyah," ujar Rokhmad.
Dalam ceramahnya, Ustadz Harun Al Rasyid mengajak klien dan pegawai untuk memperbaiki diri dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Banyak manusia dewasa ini lupa akan nikmat Allah, seringkali merasa tidak puas dan sibuk dengan urusan dunia sehingga melupakan urusan akhirat.
Selain itu, Ustadz Harun juga menjelaskan keutamaan bulan Dzulhijjah, dimana pada hari Arafah, rahmat Allah langsung turun kepada makhluk-Nya di alam semesta ini. Maka dari itu, Ustadz Harun mengajak untuk memanfaatkan kesempatan melalui peningkatan pengamalan ibadah.
"Mari kita pergunakan waktu hidup di dunia ini dengan sebaik-baiknya, orang yang beruntung adalah orang yang tahu akan kesalahannya dan berusaha memperbaikinya," tutur Harun.
Di akhir acara, moderator yang merupakan PK Ahli Pertama Muhtriyono mengungkapkan bahwa pada dasarnya manusia di lubuk hati yang dalam, pasti ada niat dan keinginan untuk menjadi pribadi yang baik. Muhtriyono berharap melalui siraman rohani ini klien pemasyarakatan bisa memetik ilmu untuk tidak mengulangi kesalahannya di masa lalu dan semakin menjadi insan muslim yang berakhlak mulia.
"Saya percaya saudara-saudara sekalian dari lubuk hati paling dalam mempunyai keinginan untuk berubah menjadi pribadi yang baik. Untuk itu melalui bimbingan rohani ini, semoga ceramah, tausiah yang diberikan oleh Bapak Ustadz Harun Al Rasyid dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita semua," pungkas Muhtriyono.
(Humas Bapas Wonosari)