Mohon tunggu...
Bapas Wonosari
Bapas Wonosari Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM DIY

Bapas Wonosari merupakan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang melaksanakan tugas dan fungsi penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan, dan pendampingan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Harlah Pancasila 1 Juni, Jajaran Pegawai Bapas Wonosari Ikuti Upacara secara Virtual

24 Juni 2022   16:05 Diperbarui: 24 Juni 2022   16:13 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pegawai Bapas Wonosari mengenakan pakaian adat sebagai bentuk pemajuan kebudayaan nusantara (Foto: Humas Bapas Wonosari)

Wonosari - Pemerintah telah menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Bertempat di Aula Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari, Kanwil Kemenkumham DIY dan sebagian dari rumah masing-masing, jajaran pegawai mengikuti Upacara Hari Lahir Pancasila secara virtual, yang dipusatkan secara nasional di Lapangan Pancasila Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (1/6).

Peringatan Harlah Pancasila pada tahun ini mengambil tema "Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia." Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk membumikan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan.

"Saya mengajak seluruh anak-anak bangsa di manapun berada untuk bersama-sama membumikan Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila bukan hanya telah mempersatukan kita semua. Pancasila juga telah menjadi bintang penuntun ketika bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan ujian-ujian," ucap Joko Widodo.

Dengan mengenakan pakaian adat, pegawai Bapas Wonosari mengikuti dan menyimak pidato Presiden secara saksama. Penggunaan pakaian adat, sebagaimana telah dicontohkan oleh Presiden dalam berbagai kegiatan kenegaraan, merupakan salah satu cara untuk pemajuan kebudayaan dengan tetap melestarikan "local genius" yang ada pada masyarakat nusantara.

Kita menyadari bahwa Pancasila merupakan penuntun, pemersatu, dan perekat bangsa, dimana berbagai suku, bahasa, agama, dan budaya, hidup rukun saling menghargai.

Pegawai Bapas Wonosari mengenakan pakaian adat sebagai bentuk pemajuan kebudayaan nusantara (Foto: Humas Bapas Wonosari)
Pegawai Bapas Wonosari mengenakan pakaian adat sebagai bentuk pemajuan kebudayaan nusantara (Foto: Humas Bapas Wonosari)
Seusai upacara, Kabapas Wonosari Nugroho Dwi Wahyu Ananto mengadakan bincang-bincang santai dengan jajaran pegawai. Dirinya kembali mengingatkan amanat Presiden Joko Widodo tadi untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila baik dalam kedinasan maupun sosial kemasyarakatan.

"Bapak Ibu semua, mari kita bersama-sama menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita. Kita sebagai ASN memiliki tanggung jawab besar bagi kemajuan bangsa ini," tegas Nugroho.

Hal senada juga diungkapkan oleh Pengelola Kepegawaian Dwi Hanifah Fatayati, jajaran tata usaha khususnya kepegawaian akan terus aktif dalam mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila kepada pegawai.

"Sosialisasi akan kita kemas dalam bentuk arahan apel pagi, rapat-rapat, maupun outbond sehingga aktualisasi nilai-nilai Pancasila dapat terlihat secara nyata," pungkas Hanifah.

(HUMAS BAPAS WONOSARI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun