Nusakambangan (Selasa, 23/07/2024) - EJ, warga binaan pemasyarakatan berperawakan kecil ini mengisahkan pengalamannya saat pembimbing kemasyarakatan Bapas Nusakambangan Kemenkumham Jawa Tengah melaksanakan penggalian data terkait penelitian kemasyarakatan (litmas) di Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan.
Bercerita pada pembimbing kemasyarakatan, narapidana tindak pidana perlindungan anak ini tampak tenang menceritakan pengalamannya selama menjalani pembinaan di lapas dengan keamanan maksimum ini.
"Di sini saya belajar berserah, apapun yang terjadi, semuanya punya tujuan. Dan pasti tujuannya pasti baik bagi umat yang berserah", ujar EJ, WBP berusia 46 tahun.
Narapidana dengan pidana 15 tahun ini awalnya tak terima melanjutkan pembinaan di Pulau Nusakambangan. Namun seiring berjalannya waktu, EJ mulai menyadari dan instropeksi diri.
"Saya bersyukur dibina di Nusakambangan, waktu saya dengan Tuhan menjadi banyak. Saya shalat, ngaji dan belajar agama ya di sini, sebelumnya boro-boro ngaji, shalat saja masih bolong-bolong", ungkap pria tiga orang anak ini.
Melalui penggalian data tersebut, pembimbing kemasyarakatan memberikan pembimbingan kepribadian, kerohanian serta penguatan untuk menjalani sisa pidananya. Selanjutnya, Pembimbing Kemasyarakatan juga menjelaskan tujuan penelitian kemasyarakatan dan kewajiban klien untuk tetap menaati aturan lapas dan menjalin hubungan yang baik dengan petugas maupun sesama penghuni Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H