Mohon tunggu...
Yayok Haryanto
Yayok Haryanto Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Petani yang lagi belajar utk jadi pemulia tanaman edamame/kedelai Jepang, suka baca. Paling tersentuh kalau membaca dan mendengar kisah perjuangan meraih sukses seseorang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kangen Desa Rangkat

2 Desember 2014   07:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:16 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14174531721674239350

[caption id="attachment_379840" align="alignleft" width="300" caption="Pintu Gerbang Kawasan Lama Desa Rangkat"][/caption]

Kosong tapi isi, isi tapi kosong
Ajaran yang sering disampaikan pendeta budha
Namun aku sangat tersentuh oleh maknanya yang dalam
Getarkan memori, hangatkan cinta yang selalu terbakar rindu
Eloknya diskusi yang sarat asah-asih-asuh
Nilai persaudaraan yang selalu mengikat

Dahulu aku di desa ini
Esok pun aku akan menyatu dengannya
Sekali pun aku tiada bisa menyapa selama ini, jauh tapi dekat
Asaku makin menyala  untuk memeluk erat warganya

Rasanya baru kemarin kita berbalas pantun
Agaknya waktu tak mampu lunturkan persaudaraan
Nyata dalam sanubariku kalian selalu menemani
Gelisahku karena tidak bisa bersua terobati kemajuan yang ada
Kini kucoba duduk di sudut Desa Rangkat ini
Assalamualaikum wr wb, Om swastiyastu, salam sejahtera bagi kita
Terimalah salam kangenku untuk warga semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun