Mohon tunggu...
Yayok Haryanto
Yayok Haryanto Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Petani yang lagi belajar utk jadi pemulia tanaman edamame/kedelai Jepang, suka baca. Paling tersentuh kalau membaca dan mendengar kisah perjuangan meraih sukses seseorang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[puisitigapuluhsatuhari] MERANGKUM MASA LALU MERAIH KE MASA DEPAN III

31 Desember 2014   16:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:06 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam iman
Dalam cinta
Dalam semangat
Dalam harmoni

Minggu tanggal duapuluh delapan
Selalu ingat yang diajarkan Tuhan
Bahwa dalam hidup selalu ada harapan
Ujian berat manambah ketabahan

Apalah nikmatnya makan
Jikalau perut tidak lapar
Apatah segarnya minum
Apabila haus dirasakan belum

Wahai para hamba yang beriman
Derajat mulia hanya dari ujian
Wahai hamba yang gagah
Penderitaan membuatmu tabah

Sesungguhnya ujian hidup ini berasal dariMu
Namun Engkau Maha Pembimbing
Semua kesedihan jiwa berasal dari Mu jua
Namun RahmatMu pelipur lara

Engkau Maha Pengatur
Engkau Maha Pembimbing
Engkau Maha Pemberi
Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Komentar Sesepuh Desa Kakek Emmanuel Astokodatu :
Saya suka,

sudah mulai tetapi saya hentikan :

karena tak menurut tertib aturan disini, kesibukan , dan

sukar juga disiplin pola pikir dalam menhadapi permasalahan

maaf Bunda Enggar...


Jawaban Yayok Rangkat :

Sesepuh Desa Kakek Emmanuel Astokodatu

puisi itu untuk yang muda-muda,

sesepuh mengarahkan dan menyemati,

tidak harus ikut-ikutan gaya anak muda.

yang penting selalu mengawasi dan mendorong warga

untuk selalu bersaudara, bersahabat, berteman

dan bersyukur kepada Tuhan YME.



Komentar Sesepuh Desa Kakek Emmanuel Astokodatu

saya biar sesepuh tap kan masih muda yaaaaa ??? hehehe


Yayok Rangkat :

Harus Kakek @Emmanuel Astokodaru !
Kita harus lebih Muda dan selalu MUDA.
M-engisi
U-sia
D-engan
A-mal sholeh

Emmanuel Astokodatu : siiiipp!

Tanggal duapuluh sembilan
Tiga hari terakhir di tahun ini
Tiga hari lagi tahun baru menjalang
Tetapkan hati

Torehkan prestasi
Tabahkan hati
Tantangan tidak bisa dibatasi
Tambahkan selalu kekuatan diri

Tundukkan wajah
Terhadap Sang Maha Pencipta
Tegapkan badan
Tterhadap sesama

Tuhan semesta alam
Tuhan Yang Maha Tunggal
Terkadang dikenal dengan berjuta wajah
Tergantung ego si penyembah

Tanggal tigapuluh bulan duabelas
Jangan pernah berduka oleh kasih yang tak terbalas
Mandapat pengganti yang lebih baik hikmahnya jelas
Kasih sayang Allah nikmatnya tiada batas

Dia mengasihi tanpa membutuhkan balas
Siapa pun Dia beri tanpa membedakan kelas
Sakit hati janganlah membekas
Begitu dapat ganti yang baru hati pun bebas

Terpisah di awal bukanlah gagal
Hati-hati dan menghargai indah sekali
Berbahagia dengan janji ilahi di saat sedih
Pastilah sang pengganti bernilai lebih

Tanggal tigapuluhsatu desember
Tigaratus enampuluh empat hari mengantarmu
Menuju kesempurnaan bilangan tahun
Puncak penyesalan dan harapan

Engkaulah kumpulan hikmah dan harapan
Engkaulah pagar penyesalan yang kokoh
Menjadi bekal melangkah di tahun depan
Menuju harapan dengan penuh kehati-hatian


Tanggal tigapuluhsatu
Engkaulah penentu
Bahagia denganhikmah masa lalu

Atau Hancurkarena mengejar angan semu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun