Mohon tunggu...
yogi wirawan bapae
yogi wirawan bapae Mohon Tunggu... -

suka memperhatikan kehidupan dan membaca sifat sifat manusia dalam skala personal maupun komunal. Di komunitas pedalungan, seorang dewasa biasa dipanggil dengan nama anak pertamanya, jadi Bapae Ogi adalah nama saya sekarang, sedang nama kedua saya adalah Bapae Dido.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menderes Bagci, Pejuang Tangguh 8 Kali Gagal di Casting Jerman Idol

6 Februari 2011   16:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:50 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namanya Menderes Bagci, tidak cakep atau gagah atau memiliki kharisma bintang. Suaranya tidak bagus, sumbang serta sering salah mengambil beat sehingga dia tidak pernah bisa masuk dalam DSDS (Deucthsland Sucht den Super Star) alias Jerman Idol. Yang menarik dari Menderes adalah semangat juangnya hingga 8 kali ikut casting Jerman Idol.  Sejak tahun 2004 Menderes setiap tahun ikut mengantri diantara 35 ribu lebih muda-mudi Jerman yang terbuai mimpi menjadi bintang melalui Jerman Idol. Setiap kali juga dia terdepak di depan dewan Juri. Penampilannya yang "buruk" menjadi pilihan untuk ditampilkan sebagai bahan tertawaan di televisi Jerman sebagai worst Idol. Setelah casting yang ketiga Dewan Juri mulai mengenalinya sebagai si badut gagal dan memberikan penilaian yang lebih mengarah pada pelecehan. Menderez mengubah penampilannya, terutama rambut, kumis dan jambangnya. Sekalipun sudah berubah penampilan, tetapi setiap dia mulai menyanyi orang segera mengenalinya. Setiap tahun juga Menderez ditampilkan sebagai bahan tertawaan di Televisi Jerman. Tetapi ternyata banyak juga orang yang akhirnya bersimpati dan meminta tanda tangannya. Menderez menjadi orang terkenal, sekalipun terkenal sebagai penyanyi bersuara sumbang dan berpenampilan buruk. Sekalipun Menderes serius bernyanyi, orang lebih menyukainya sebagai badut bahan tertawaan. Sungguh malang nasib Menderes.

Minggu ini Menderez sekali lagi terdepak setelah mendapat recall. Penampilan Menderez di depan Juri setelah pra seleksi selama 8 kali kompetisi jelas merupakan skenario yang dirancang oleh penyelenggara. Demikian juga penampilannya sebagai penyanyi tamu (bersuara sumbang) dalam kontes DSDS beberapa kali, di recall kemudian didepak lagi, dipermainkan sebagai komentator yang tidak pandai bicara (Menderes juga bukan orang yang pintar atau maaf bisa dibilang cenderung bodoh dari apa yang disampaikannya)  dan berbagai bentuk pelecehan telah membuat Menderes menjadi terkenal. Saat ini bila anda mengunjungi official homepage nya  http://www.menderes.de/ akan terbaca disana acara manggung Menderes di berbagai kota di Jerman. Popularitas Menderes mengalahkan para finalis yang masuk dalam seleksi DSDS, bukti bahwa bakat bukan satu-satunya bekal menuju sukses, tapi perjuangan lebih menentukan. Menderes tetap bersuara sumbang, tapi dia sudah memproduksi single sebagaimana impiannya. Dalam penampilan panggungnya, backing vocal kadang lebih mendominasi ketimbang suara cempreng Menderes, juga dalam singlenya yang lebih didominasi oleh kecanggihan alat musik digital. Mimpi Menderes sebagai Jerman Idol kandas selama delapan tahun, tapi tenyata dia sudah menjadi ikon yang di idolakan karena ketangguhannya dalam memperjuangkan mimpi. Kadang orang jelek, bodoh, tidak tahu malu dan kepala batu lebih sukses dibanding orang cakep, pintar yang pemalu dan mudah menyerah atau tidak mau berusaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun