Ditambah penampilan yang sederhana, kaos kerah warna putih, celana kain dan sepatu kets, benar-benar tidak beda dengan PNS pegawai administrasi golongan II. Apa Pak Dahlan ga punya assisten yang mengurusi penampilan-nya ya? Padahal untuk pencitraan pemilu kan penting sekali tampil cakep dan gagah. Gara-gara Pak Dahlan tampil dengan kaos Unej warna putih maka Pak Rektor saya jadi ikutan menyesuaikan diri, berkemeja polos lengan panjang. Dari semua orang di podium, pembawa acara yang memakai jas lah yang paling keren.
Gaya bicara Dahlan juga biasa sekali, tidak menampakkan kewibawaan ala SBY atau keangkeran feodal model Pak Harto. Setara dengan cara bicara Pak Habibie dan Pak JK walau beda gaya. Jadi kalau Dahlan ditaruh ditengah pasar atau di kereta gerbong ekonomi, tidak beda deh dengan kerumunan yang ada. Apakah kita mau memilih orang yang biasa banget seperti itu untuk menjadi RI 1 ? Opo yo pantes.
Dahlan Iskan berbicara di podium dengan bersemangat. Walaupun bukan orator hebat seperti Bung Karno, tetapi yang disampaikan Dahlan Iskan sangat berisi. Bagi saya, dosen di Universitas di ujung timur Pulau jawa, yang sering dipandang sebelah mata. Kalimat-kalimat Dahlan merupakan kobaran api yang membangkitkan harga diri, kebanggaan dan kehormatan bagi Universitas Jember.
Capaian-capaian Universitas Jember yang kadang kami sendiri tidak tahu, ditunjukkan oleh Dahlan dengan jelas dan baik. "Prof. Bagyo dari Unej sudah menggerakkan petani di Wonogiri untuk menanam singkong gajah yang hasil panennya 4-5 kali lipat singkong biasa. Karena 90% penduduk wonogiri menanam singkong dipekarangan rumahnya maka Unej telah mampu menyelesaikan permasalahan utama, yaitu kemiskinan dari 90% warga wonogiri. Belum pernah saya menemukan satu solusi yang demikian tepat dan berhasil secara massif selama ini." Hati saya jadi mekar, tidak bisa saya bayangkan hati Prof. Bagyo yang nampak berdiri di pojok belakang podium, tidak kebagian tempat duduk.
Tebu transgenik dari Prof. B Sugiharto juga dipuji, tetapi disamping tebu tahan kekeringan, Pak Dahlan menuntut penemuan tebu tahan basah. Dua tahun ini hujan hampir sepanjang tahun, rendemen tebu petani menurun dengan curah hujan yang tinggi sehingga pendapatan petani menurun. Untuk penelitian tebu ini, Pak Dahlan langsung memerintahkan Direktur PTPN XII yang hadir di gedung Soetardjo tersebut untuk mengalokasikan dana riset ke Unej. Darah segar bagi CDAST http://cdast.unej.ac.id/ sarang baru Prof. Bambang dan rekan-rekan untuk menelorkan dan menetaskan hasil riset bioteknologi unggulan.
Ga rugi Unej nanggap reog untuk menghadirkan Pak Dahlan..... tugas yang di ikuti dukungan pendanaan siap membasahi lahan akademik dan riset di Universitas Jember.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI