Mohon tunggu...
yogi wirawan bapae
yogi wirawan bapae Mohon Tunggu... -

suka memperhatikan kehidupan dan membaca sifat sifat manusia dalam skala personal maupun komunal. Di komunitas pedalungan, seorang dewasa biasa dipanggil dengan nama anak pertamanya, jadi Bapae Ogi adalah nama saya sekarang, sedang nama kedua saya adalah Bapae Dido.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dahlan iskan di Universitas Jember, Orang kampung di Podium Kampus

22 November 2013   09:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:49 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hampir tiap hari saya melihat wajah Dahlan Iskan di Internet atau TV atau koran, kali ini melihat langsung. Minggu lalu sebenarnya juga melihat langsung tapi dari jarak 100 meter dan ketinggian 20 meter di Gedung UMM Dom, Universitas Muhamadiyah Malang. Sekarang jaraknya tinggal 20 meteran, bahkan tadi sempat semeter ketika lewat didepan saya. Bener persepsi saya selama ini, mau dari poster, tv, layar laptop atau pandangan langsung, Dahlan Iskan itu orangnya kecil, item, ga cakep, ga trendy dan berwajah ndeso. Kalau disandingkan dengan SBY, Wiranto atau Gita Wiryawan, pasti Ibu-ibu alay tidak akan memilih Pak Dahlan.

Ditambah penampilan yang sederhana, kaos kerah warna putih, celana kain dan sepatu kets, benar-benar tidak beda dengan PNS pegawai administrasi golongan II. Apa Pak Dahlan ga punya assisten yang mengurusi penampilan-nya ya? Padahal untuk pencitraan pemilu kan penting sekali tampil cakep dan gagah. Gara-gara Pak Dahlan tampil dengan kaos Unej warna putih maka Pak Rektor saya jadi ikutan menyesuaikan diri, berkemeja polos lengan panjang. Dari semua orang di podium, pembawa acara yang memakai jas lah yang paling keren.

Gaya bicara Dahlan juga biasa sekali, tidak menampakkan kewibawaan ala SBY atau keangkeran feodal model Pak Harto. Setara dengan cara bicara Pak Habibie dan Pak JK walau beda gaya. Jadi kalau Dahlan ditaruh ditengah pasar atau di kereta gerbong ekonomi, tidak beda deh dengan kerumunan yang ada. Apakah kita mau memilih orang yang biasa banget seperti itu untuk menjadi RI 1 ? Opo yo pantes.

Dahlan Iskan berbicara di podium dengan bersemangat. Walaupun bukan orator hebat seperti Bung Karno, tetapi yang disampaikan Dahlan Iskan sangat berisi. Bagi saya, dosen di Universitas di ujung timur Pulau jawa, yang sering dipandang sebelah mata. Kalimat-kalimat Dahlan merupakan kobaran api yang membangkitkan harga diri, kebanggaan dan kehormatan bagi Universitas Jember.

Capaian-capaian Universitas Jember yang kadang kami sendiri tidak tahu, ditunjukkan oleh Dahlan dengan jelas dan baik. "Prof. Bagyo dari Unej sudah menggerakkan petani di Wonogiri untuk menanam singkong gajah yang hasil panennya 4-5 kali lipat singkong biasa. Karena 90% penduduk wonogiri menanam singkong dipekarangan rumahnya maka Unej telah mampu menyelesaikan permasalahan utama, yaitu kemiskinan dari 90% warga wonogiri. Belum pernah saya menemukan satu solusi yang demikian tepat dan berhasil secara massif selama ini." Hati saya jadi mekar, tidak bisa saya bayangkan hati Prof. Bagyo yang nampak berdiri di pojok belakang podium, tidak kebagian tempat duduk.

Tebu transgenik dari Prof. B Sugiharto juga dipuji, tetapi disamping tebu tahan kekeringan, Pak Dahlan menuntut penemuan tebu tahan basah. Dua tahun ini hujan hampir sepanjang tahun, rendemen tebu petani menurun dengan curah hujan yang tinggi sehingga pendapatan petani menurun. Untuk penelitian tebu ini, Pak Dahlan langsung memerintahkan Direktur PTPN XII yang hadir di gedung Soetardjo tersebut untuk mengalokasikan dana riset ke Unej. Darah segar bagi CDAST http://cdast.unej.ac.id/ sarang baru Prof. Bambang dan rekan-rekan untuk menelorkan dan menetaskan hasil riset bioteknologi unggulan.

Ga rugi Unej nanggap reog untuk menghadirkan Pak Dahlan..... tugas yang di ikuti dukungan pendanaan siap membasahi lahan akademik dan riset di Universitas Jember.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun