Pagi kemarin, Gunung Merapi di utara sana tidak tampak. Awan putih menyembunyikan keindahannya, bahkan hingga sore hari. Entahlah, saya tak tahu kenapa awan putih menyelimutimu, duhai Merapiku. Apakah gara-gara Engkau malu kepadaku yang selalu memandangi keindahanmu? Apakah Engkau sengaja bersembunyi agar aku mencari-carimu 'tuk buktikan keterpesonaanku padamu? Jangan-jangan Engkau cemburu padaku, duhai Merapiku. Maafkan aku duhai Merapiku, aku sengaja mengabaikanmu 'tuk sementara karena hatiku terketuk 'tuk menyapa sebuah batu di sendang sini. Barangkali batu ini pun adalah milikmu, batu yang Engkau lontarkan dari dalam perutmu yang lagi meradang. Kubelokkan kayuhan pedal sepedaku menuju Sendang Jatiningsih. Di kanan-kiri jalan, tampak beberapa rumah terdapat pernak-pernik umat Nasrani. Hati saya agak galau, mau terus atau mengurungkan niat karena saya pikir bukan sendang peribadatan. Beberapa sendang yang saya jumpai di Sleman bagian utara memang benar-benar sendang, yakni sumur atau kolam yang airnya terus-menerus ada, istilahnya umbul sebenarnya. Namun oleh masyarakat disebut sendang. Terdorong oleh rasa keingintahuan yang besar, karena walaupun sering melihat papan nama Sendang Jatingsih 900 m ketika melintasi Jl. Godean-Ngapak-Nanggulan, tetapi baru kali ini saya memberanikan diri menujunya. Akhirnya rasa penasaran terobati. Sebagai Muslim, saya tentu tidak ada kepentingan untuk beribadah di Sendang Jatiningsih. Saya hanya tengok kanan-kiri saja sembari menundukkan badan walaupun masih bersepeda. Saat itu cukup banyak pengunjung, ada beberapa mobil dan sepeda motor. Untunglah, di ujung sana ada Kali Progo, saya pun mendekati sungai yang memisahkan Kabupaten Kulon Progo dengan Kabupaten Sleman juga Bantul. Rasa bersalah saya terobati. Saya pun tak berani untuk memotret. Ada perasaan tidak nyaman. Saya pun memandang Kali Progo yang saat itu sedang ada beberapa truk mengangkut pasir dan batu lahar dingin Merapi. Pada jalan yang menurun pun ada mesin keruk yang sedang diservis oleh seorang kakek dan seorang bapak separuh baya. Ternyata, Sendang Jatiningsih dan Taman Alkitab ini berada di pinggir Kali Progo. Jalan di dalam kawasan sendang dibuat sebagus mungkin, sungguh indah dan nyaman. Beberapa orang sedang bersantai di sebuah dangau dan undak-undakan. Lokasi Sendang Jatingsih berada di Dusun Jitar Kulon, Sumberarum, Moyudan, Sleman, DI. Yogyakarta. Ada pula Taman Alkitab Gua Maria Ratu Perdamaian Jatiningsih. Di taman inilah terdapat Sepuluh Perintah Allah yang ditulis dalam bahasa Jawa. (dok. http://jatiningsih.blogspot.com/2012/08/angger-angger-sepuluh-di-taman-alkitab.html) Angger-angger Sepuluh Dhawuhing Allah Aku Pangeran Allahmu 1. Aja nembah brahala, ngemungna nembah marang Aku lan tresna marang Aku ngungkuli sakabehe. Terjemahan bebas: Jangan menyembah berhala, menyembahlah hanya kepada Aku (Allah) dan mencintailah hanya kepada Aku (Allah) melebihi dari semuanya. 2. Aja ngucapake asmaning Pangeran Allahmu tanpa perlu. Terjemahan bebas: Jangan mengucapkan nama Gusti Allahmu tanpa keperluan. 3. Elinga anggonmu kudu nucekake dinaning Pangeran. Terjemahan bebas: Ingatlah kewajibanmu harus mensucikan harinya Pangeran (Allah). 4. Ngurmatana bapa biyungmu. Terjemahan bebas: Hormatilah ayah dan ibumu. 5. Aja gawe raja pati. Terjemahan bebas: Jangan membunuh. 6. Aja laku jina. Terjemahan bebas: Jangan melakukan perzinaan (Jangan berzina). 7. Aja nyenyolong. Terjemahan bebas: Jangan suka mencuri. 8. Aja goroh. Terjemahan bebas: Jangan berbohong. 9. Aja melik prakara jina. Terjemahan bebas: Jangan (memiliki perasaan) memiliki perkara yang hina. 10. Aja melik darbeking liyan. Terjemahan bebas: Jangan ada keinginan untuk memiliki kepunyaan orang lain. Sumangga bagi yang Orang Jawa menerjemahkan dengan lebih baik. Selain batu itu, ada pula beberapa batu bertuliskan di antaranya pemimpin-pemimpin Gereka Keuskupan Semarang, di antaranya Mgr. Soegijapranata. Saya baru percaya benar bahwa beliau orang Nasrani setelah membaca sendiri namanya tertera. Perjuangan beliau pun kini sudah difilmkan. Di taman itu pula ada beberapa tanaman buah zaitun (jaitun), tetapi masih kecil. +++ Rute bersepeda yang bertepatan dengan hari lahir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 September 2012 (9-9-2012) ini melintasi tiga (3) kabupaten, yaitu Sleman, Kulon Progo, dan Bantul dan sembilan (9) kecamatan yaitu Godean, Moyudan, Minggir, Gamping di Sleman; Nanggulan, Pengasih, Wates, Sentolo di Kulon Progo; dan Sedayu di Bantul. Sugeng tanggap warso, selamat hari lahir, happy birthday, Pak SBY (dibaca: eSBeYe) ... Masjid Darussalam (timur Pasar Godean) - Pasar Godean - Berjo (sentra genteng) - Pasar Ngijon (Minggir) - Gereja Klepu - Sendang Jatiningsih (Dusun Jitar Kulon, Sumberarum, Moyudan, Sleman) - Jembatan Kali Progo - PKU Nanggulan - SPBU Nanggulan - Gereja Katholik Santa Maria Tak Bernoda Nanggulan - Gereja Kristen Jawa Nanggulan (Dusun Janti, Jatisarono, Nanggulan) - Bulak Sawah (lihat foto-foto).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H