Mohon tunggu...
Banyu Wijaya
Banyu Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

#nusantaraindonesiatrulyuniversa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-jalan ke Waduk Mrica Banjarnegara

21 September 2012   02:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:06 2184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangsa (sekitar pukul 09.09 WIB) - Buntu - PTPN Krumput (sepanjang jalan di kawasan ini cukup banyak peminta-peminta uang recehan yang berada di pinggir jalan menunggu pengguna jalan melemparkan koin atau uang recehan) - Agrowisata Durian - SPBU Kejawar - Pasar Somagede - SMK HKTI - Pasar Purwareja Klampok - Sentra Keramik Klampok. Selain sentra keramik, di dekat gerbang ini ada juga Kebun Benih Hortikultura Dinas Pertanian Banjarnegara. Gerbang Sentra Keramik Klampok (dok. pribadi) Perjalanan berlanjut ke Mandiraja. Kecamatan Mandiraja dikenal sebagai sentra pembuatan genteng, pertanian, dan perikanan.

1348187115744392835
1348187115744392835
Pathok atau tetenger Banjarnegara 22 Km di sekitar Jl. Kertayasa Km. 3. (dok. pribadi)
13481889821325843020
13481889821325843020
Persawahan di sekitar Jl. Kertayasa Km. 3, Banjarnegara. (dok. pribadi) Perjalanan berlanjut ke Danaraja - SPBU Purwonegoro - Waduk Mrica. Waduk Mrica atau Bendungan Mrica ini dinamai pula Bendungan Panglima Besar Soedirman. HTM Rp.2.000. HTM perahu sekitar Rp.10.000 per orang. Menurut pedagang dawet ayu di sekitar pintu masuk Waduk Mrica, dahulunya sebelum dijadikan waduk, kawasan ini banyak rumah-rumah warga. Memang topografinya mirip cerukan sehingga cocok untuk bendungan atau waduk. Untuk kepentingan pengairan, pertanian, perikanan, dan listrik maka pemerintah merelokasi warga di sebelah selatan waduk.
1348187191215164608
1348187191215164608
Bendungan Panglima Besar Soedirman. (dok. pribadi)
1348187517173114090
1348187517173114090
Tetenger Waduk Mrica. (dok. pribadi)
13481874281873090857
13481874281873090857
Perahu siap mengantar penumpang berkeliling Waduk Mrica. (dok. pribadi)
13481872591707016238
13481872591707016238
Memancing di Waduk Mrica. (dok. pribadi)
1348189154175069687
1348189154175069687
Pepohonan dan jalan di Waduk Mrica. (dok. pribadi) Perjalanan berlanjut ke Blambangan, Kec. Bawang. Rehat dan sholat di Masjid Itqon, Dusun Kuwondogiri, Desa Blambangan, Kec. Bawang, Kabupaten Banjarnegara, pukul 12.00-12.30 WIB. Kemudian bertemu seorang teman di sela-sela waktu pertemuan kelompok tani ikan dengan pihak Kementerian Perikanan dan Kelautan di Pondok Aisyiah, Desa Blambangan. Karena saya ingin lewat rute Banjarnegara - Wonosobo dan Wonosobo - Wadas Lintang - Prembun yang belum pernah saya lalui, maka saya  bertanya kepada teman saya. Perjalanan berlanjut ke Alun-alun Kota Banjarnegara. Banjarnegara dikenal dengan dawet ayunya. Ketenaran dawet ayu sudah melegenda sehingga pedagang dawet ayu bertebaran di mana-mana di seantero Jawa.
1348189405591996629
1348189405591996629
Patung pedagang dawet ayu Banjarnegara di Alun-alun Kota Banjarnegara. (dok. pribadi) Perjalan berlanjut ke Singomerto - Jl. Banjarnegara - Wonosobo. Untuk memastikan kalau saya paham dengan rute Wonosobo - Wadas Lintang - Prembun, saya bertanya lagi kepada pedagang salak pondoh dan gula aren sekaligus saya membeli salak pondoh dan gula aren tersebut, walaupun agak kecewa, karena saya inginnya membeli salak khas Banjarnegara yang dikenal sepet atau masam. Maklum, sejak di DIY, saya sangat jarang memakan buah salak Banjarnegara. Namun, kata pedagang, salak Banjarnegara masih belum berbuah, salak pondoh ini asalnya juga dari kebun sekitar sini, meskipun memang aslinya dari Sleman, DI. Yogyakarta. Kemudian perjalanan berlanjut hingga bertemu lampu lalu lintas (bangjo). Sebelum bangjo cukup banyak tempat-tempat untuk arung jeram di Sungai Serayu. Kemudian dari bangjo saya berbelok ke kanan menuju Kaliwiro - Wadas Lintang - Prembun.
1348189776362531006
1348189776362531006
Tikungan Jl. Wonosobo - Kaliwiro - Wadas Lintang. (dok. pribadi)
13481896631195707383
13481896631195707383
Pathok atau tetenger Kebumen 66 Km di seitar tikungan di atas. (dok. pribadi) Perjalanan berlanjut hingga bertemu perempatan di bawah ini.
1348189256752032314
1348189256752032314
Papan petunjuk jalan Sapuran - Wadas Lintang. (dok. pribadi) Perjalanan berlanjut ke Desa Tanjunganom, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo.
1348189569956351258
1348189569956351258
Tetenger Selamat Datang di Tanjunganom, Kaliwiro, Wonosobo. (dok. pribadi) Perjalanan berlanjut ke pusat kota Kecamatan Kaliwiro - Waduk Wadas Lintang. Saya rehat di sebuah jembatan kecil di Jl. Wadas Lintang-Prembun sehingga bisa memotret waduk tanpa harus membayar tiket. Saya tidak masuk ke obyek wisata sebabnya hari sudah sore sekitar pukul 15.00 WIB.
13481899538665107
13481899538665107
Waduk Wadas Lintang. (dok. pribadi) Perjalanan berlanjut ke Kecamatan Padureso melewati gerbang batas Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Kebumen yang sedang dipasang. Ternyata, begitu melewati batas kabupaten saya baru melihat pintu obyek wisata Waduk Wadas Lintang. Waduk Wadas Lintang menjadi pembatas kedua kabupaten. Perjalanan berlanjut menuju Balingasal- Terminal Prembun (Jl. Raya Buntu - Sumpiuh - Tambak - Gombong - Kebumen - Kutoarjo - Bagelen - Wates). Secara umum jalan Wonosobo - Kaliwiro - Wadas Lintang - Prembun sudah bagus meskipun tidak begitu lebar, hanya cukup untuk dua mobil. Di beberapa daerah, saya lupa namanya, maklum baru kali pertama lewat rute ini, sedang ada perbaikan jembatan. Kelokan dan naik turunnya jalan, memang perbukitan dan kawasan Pehutani, membuat saya harus selalu waspada dengan kendaraan yang datang dari arah depan, juga belakang, karena kadang lalu lintas cukup ramai, kadang kala pula lengang. Papan petunjuk jalan sangat membantu perjalanan saya sehingga tidak banyak bertanya. Saya membayangkan andai naik sepeda melalui rute ini alangkah indahnya, dan sangat asyik sekali... Dari Terminal Prembun, perjalanan berlanjut menuju Butuh - SPBU Kutoarjo - BRI dan BNI Kutoarjo - Bayan - SPBU. Saya rehat sebentar untuk sholat 'Ashar, sekitar pukul 15.30 WIB. SPBU ini berada di sebelah barat rel kereta api atau sebelah timur pasar hewan Purworejo dan sebuah masjid. Kemudian perjalanan dilajutkan melalui Ringroad Purworejo (sedang dalam perbaikan, jalan yang berfungsi hanya setengah jalan saja, sehingga saya harus berhati-hati) - Pasar Bagelen - Temon - Masjid Agung Wates - BRI Wates - Pengasih - SPBU Kalimenur - Masjid Al-Amin Ngeplang - Jembatan Bantar III (Jembatan Kali Progo) - Universitas Mercu Buana Yogyakarta - RM Padang Milik Kita (Pedes). Di RM Padang ini, sekitar pukul 17.30 WIB, saya baru tahu bila menurut hitung cepat (quick count) Jokowi-Basuki "unggul" dari Foke-Nara. Kemudian perjalanan berlanjut menuju Depo Bensin Rewulu - SPBU Balecatur - Pasar Gamping - Stasiun Patukan. * Jalan-jalan edisi 20 September 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun