Mohon tunggu...
Banyu Wijaya
Banyu Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

#nusantaraindonesiatrulyuniversa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Pemersatu Kita sebagai Negara-Bangsa Indonesia?

24 September 2012   16:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:47 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia

Indonesia adalah negarakepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau. Oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara("pulau luar", di samping Jawa yang dianggap pusat).

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijayadi Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindudan Buddhatelah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropayang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Malukusemasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia-Belandamenyatakan kemerdekaannyadi akhir Perang Dunia II, tepatnya 17 Agustus 1945.

Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawaadalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika"("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brasil.

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17-8-05

Wakil-wakil bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta

Perubahannya menjadi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan

dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta

Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

Pembukaan UUD 1945

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."

"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :

· Ketuhanan Yang Maha Esa,

· Kemanusiaan yang adil dan beradab,

· Persatuan Indonesia, dan

· Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

· serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

+++

Adanya pihak-pihak atau orang-orang yang mempertanyakan atau meragukan bahwa Indonesia  itu negara yang religius, tentu harus membaca baik-baik tulisan di atas. Sangat jelas bahwa Indonesia adalah negara-bangsa yang religius. Bahkan sangat kentara dengan nilai-nilai atau ruh Islam sebagaimana terdapat pada kalimat "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa" dan "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Oleh karenanya, penduduk Indonesia mayoritas adalah Muslim, bahkan Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Walaupun negara-bangsa ini adalah negara-bangsa yang religius, tetapi negara-bangsa ini tetap menghormati warga atau penduduknya yang mungkin saja sudah menganut atau mengaku sebagai ateis. Meskipun saya tidak yakin bahwa mereka benar-benar ateis. Coba saja lihat KTP-nya apakah kolom agama dikosongkan? Bila pun ada yang dikosongkan, maka tidak tepat bila disebut ateis. Sebabnya, mustahil yang namanya manusia itu ateis alias tidak ber-Tuhan atau tidak beragama atau tidak berkeyakinan/kepercayaan. Atau ada pula yang dimaksud adalah beberapa orang sebagai WNI (termasuk orang Islam) sudah "mengabaikan" faktor agama dalam pilihan politik mereka alias menjadikan kemampuan kepemimpinan–bukan agama–sebagai pertimbangan utama.

Tentu persoalan keyakinan seseorang itu adalah persoalan hati, memang tidak bisa dipaksakan, itu hak prerogatif masing-masing pribadi, orang lain tidak berhak campur tangan.

Tak bisa dipungkiri bahwa penduduk Indonesia adalah mayoritas beragama Islam, meskipun harus diakui tingkat pemahaman terhadap Islamnya sangat variatif, bahkan bila didikotomikan, maka ada sekitar 30% adalah penganut Islam putihan dan sisanya adalah penganut Islam abangan. Walaupun mayoritas, umat Islam di Indonesia tetap menghormati penganut agama lain, seperti Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu serta penganut aliran kepercayaan. Sebabnya, negara-bangsa Indonesia mempunyai falsafah Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan walaupun berbeda agama, negara-bangsa Indonesia tetap mempunyai persamaan atau persatuan sebagai negara-bangsa dan umat manusia.

+++

Pertanyaannya, silahkan dipilih-dipilih, apakah yang jadi perekat atau pemersatu kita sebagai negara-bangsa sehingga masih tetap bersatu, tidak bercerai-berai, hingga detik ini?

1) persamaan sebagai sesama penganut agama/keyakinan

2) persamaan sebagai sesama negara-bangsa

3) persamaan sebagai sesama umat manusia

4) ketiga-tiganya

Salam Indonesia Kita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun