Mohon tunggu...
ujang sarwono
ujang sarwono Mohon Tunggu... -

Ujang Sarwono

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berkat Pendidikan

23 Desember 2014   13:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:39 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkat Pendidikan

Namanya Pariyem, Maria Magdalena Pariyem tepatnya. Tinggal di Kota Banyuwangi, Jawa Timur. Pariyem memiliki enam orang anak yang lima diantaranya sudah menjadi sarjana. Bukan tanpa perjuangan Pariyem menjadikan kelima anaknya berhasil menjadi sarjana. Meski hanya lulusan SD Pariyem tidak ingin anak-anaknya mengalami nasib yang sama seperti dirinya.

Ketika anak-anaknya masih duduk di bangku sekolah Pariyem rela bekerja sebagai buruh tani agar anaknya bisa tetap bersekolah. Bukan hanya menjadi buruh tani, Pariyem juga terkadang harus berhutang kepada tetangga untuk biaya sekolah anak-anaknya. Meski terkadang mendapat cibiran dari tetangga Pariyem tidak mempedulikan. Yang ada di benaknya hanyalah ingin melihat anaknya menjadi orang yang sukses di kemudian hari.

Perjuangan, kerja keras, dan harapan Pariyem ternyata menjadi kenyataan. Anak pertama berhasil lulus dari sarjana keperawatan dan menjadi pegawai negeri sejak tahun 1999. Anak kedua Pariyem hanya tamat hingga SMA. Sementara anak ketiga berhasil lulus menjadi sarjana ekonomi. Anak keempatnya berhasil lulus diploma jurusan informatika. Sementara anak kelima dan keenam telah lulus sebagai sarjana pendidikan. Berawal dari keyakinan Pariyem tentang pentingnya pendidikan kini anak-anaknya tengah menikmati hasil kerja kerasnya. Semua sudah mendapatkan pekerjaan yang layak di bidangnya masing-masing.

Kini memasuki usianya yang ke-63 Pariyem masih rajin pergi ke pasar untuk membeli sayur-sayuran dan kembali dijual di rumah. Meski tidak memiliki harta yang melimpah Pariyem bangga bisa mengantarkan anak-anaknya menjadi orang yang berpendidikan dan tidak dianggap remeh oleh masyarakat. Satu pesan yang paling diingat oleh anak-anaknya yakni, “Saya tidak bisa memberikan warisan harta, oleh karena itu saya membekali kamu ilmu agar bisa bermanfaat”.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun