Mohon tunggu...
Mbah Gugel
Mbah Gugel Mohon Tunggu... -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Faktor Utama Ahok Kalah Pilkada DKI 2017

20 April 2017   00:21 Diperbarui: 20 April 2017   00:35 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gara2 semua baca tulisan Denny Siregar (just kidding), timses dan pendukung pak Ahok di MenSos terhibur dan lengah atas kekurangan2 dari paslon no 2.

Pagi ini Mbah nyruput kopi secangkir, koq masih kabur dan nrawan pandangannya didepan laptop barunya yang super canggih, ah coba kopi cangkir ke 2, siapa tahu

angka2 hasil quick count dari Kompas bisa berubah dengan cepat, al hasil perbedaannya makin besar, ya sudah mau apa lagi, memang kalah telak.

Seandainya paslon 2 menang, tentu demo2 3 angka akan bergulir terus menerus karena paslon 3 yang menang mungkin pengadilan penistaan agama sudah tidak relevan lagi,

pak Ahok mau dibebaskan, karena tidak terbukti bersalah atau pura2 lupa sehingga tidak dilanjutkan lagi tidak menjadi masalah lagi.

Jadi kalau diambil hikmatnya, mungkin Anies - Sandi akan bekerja lebih baik karena beban janji2 selama kampanye mereka untuk memakmurkan rakyat Jakarta beli rumah tanpa DP, KJP 

plus sehingga banyak yang berduit karena boleh ditarik tunai sehingga roda perekonomian menjadi lebih kenceng larinya dan pada waktu yang bersamaan pak Ahok bisa jadi Kabulog

sehingga harga dan stock sembako stabil diseluruh tanah air selama pemerintahan pak Dhe Jokowi.

Marilah kita simak bener2 faktor apa yang menyebabkan paslon 2 kalah telak di Pilkada Jakarta 2017 ini :

1. Timses lupa bahwa pak Ahok ngak punya partai sebab "grass-roots" sebuah partai sangat2 penting supaya 100% anggota partai memilihnya, dalam hal ini

  biarpun PDI-P, Golkar, Nasdem, PKB dan PPP menyatakan mendukung pak Ahok-DJarot, itu kan pemimpinnya doang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun