Mohon tunggu...
Mbah Gugel
Mbah Gugel Mohon Tunggu... -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Blessing in Disguise - Keharusan Pak Ahok Cuti Masa Kampanye.

22 Oktober 2016   20:38 Diperbarui: 22 Oktober 2016   20:56 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarpun keharusan cuti buat pak Ahok selama 4 bulan kampanye menabrak UUD 45, yang seharusnya lebih tinggi dari UU Pemilihan Umum dan peraturan menteri Dalam Negeri bukanlah sesuatu kemunduran buat eksekutif sebab hal tersebut telah membawa berkah tersendiri yaitu :

Akan lebih mengkuatkan  bahwa Jakarta perlu pemimpin sekaliber pak Ahok kalau sampai sungai2 penuh sampah lagi, PKL meraja lela di jalanan yang ramai, jalur busway disrobot lagi oleh mobil2 dan motor, RPTRA terbengkalai, PPSU duduk2 santai ditepi jalan dan sungai, tanah kuburan dijual belikan, dan yang paling gawat kalau APBD DKI disusupi anggaran siluman karena yg teken bukan gubernur, yang seharusnya, menurut UUD 45 adalah gubernur DKI. Hal2 diatas tersebut ngak perlu hitungan 4 bulan, cukup 1 bulan aja, akan terlihat dampaknya.

Mengapa lawan2 gubernur petahan mendukung keharusan cuti 4 bulan ? Mereka takut pak Ahok pakai fasilitas negara untuk kampanye, sebenarnya bisa di-monitor benar atau tidak hal tersebut dilakukan oleh petahan, menurut penulis, lawan2nya ada rencana jahat untuk mengacau dengan demo penolakan warga nasbung didaerah kampanye yg akan dikunjungi oleh pak Ahok, seperti yang mereka telah lakukan dibeberapa kesempatan sewaktu peresmian RPTRA di Jakarta achir2 ini.

Pertanyaan berikut adalah sejauh mana Kepolisian akan mengadakan pengawalan dan perlindungan pak Ahok selama kampanye ke kampung2 tsb, sebab biarpun cagub/cawagub lainnya ngomong kalau tidak akan melakukan kampanye SARA, tidaklah tidak mungkin ada sekelompok atau individu yang dibiayai oleh mereka untuk melakukan hal tersebut baik melalui mensos atau bukan melakukan kampanye yang bersifat SARA.

Kembali kejudul diatas, hal2 yang kelihatannya bakal merugikan pak Ahok selama cuti 4 bulan karena tidak bisa mengawal APBD DKI, sebenarnya adalah "turning point" perlawanan2 terhadap pak Ahok baik secara mental ataupun physic karena "break" buat adu otot-nya dengan birokrat2 DKI selama menjabat Plt dan gubernur selama ini dan memberikan data yang benar, apakah memang rakyat Jakarta mencintai gubernurnya atau tidak, bukan sekedar kunjungan ke Balai Kota kalau ada masalah aja dan selfie melulu.

Selamat berkampanye pak Ahok dan pak Djarot, semoga sukses untuk kembali melanjutkan tugas2 dan kepercayaan yang diberikan oleh rakyat Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun