Mohon tunggu...
Haji Dwi Sugiarto
Haji Dwi Sugiarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bergerak Berjuang Ber-Demokrasi

Tiyang Jawi nembe Sinau lan Nyinauni Jawi supados Njawani. Rawe-rawe rantas malang-malang putung.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Panglima Jenderal Soedirman

24 September 2020   20:58 Diperbarui: 24 September 2020   21:24 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang, sejarah telah membuktikan. Bukti-bukti peninggalan berupa barang bukti yang dirawat dalam museum purbakala, artefak berupa candi-candi, kitab-kitab kuno bukti otentik, peninggalan kerajaan-kerajaan di belahan bumi nusantara, juga terlihat dari adanya budaya berbeda masing-masing daerah, bahasa komunikasi yang berbeda antar wilayah, juga kepercayaan / agama dominasi di wilayah Nusantara.

Beberapa pejuang jaman kerajaan, juga jaman pejuangan kemerdekaan, jaman mengisi kemerdekaan diwujudkan dengan monumen atau seperti patung atau nama jalan utama di kota-kota besar hal ini sering disebut sebagai pahlawan bangsa. Karena kebesaran nama baik seseorang dari hasil perilakunya di saat hidup dahulu memberikan manfaat pada diri dan lingkungannya. Cita-cita mulia yang diperjuangkan sehingga menorehkan cerita monumental yang positif. Maaf bukan positif karena terkena pandemi corona virus covid19 seperti saat ini di jaman milenial. 

Yang nampak jelas sebagai sarana pendidikan buat anak-anak bangsa dibuatlah patung monumen pahlawan Jenderal Soedirman di Kota Purbalingga Jawa Tengah, dimana terletak tempat kelahiran beliau. 

Monumen 3 M
Monumen 3 M

Suatu saat nanti kegiatan 3M yang sedang masyarakat dunia jadikan kebiasaan untuk mencegah tertular atau menularkan virus corona Covid-19, akan menjadi monumen peristiwa yang bisa dinyatak wabah seratus tahunan. Ini juga sebagai bahan pendidikan semua ahli kehidupan dunia dan akherat. Jadilah peristiwa ini 2020 dengan pandemi corona virus covid-19 bahan study untuk mengatasi dampak negatif timbulnya kematian karena positif tertular virus corona covid-19, sampai bisa meninggal yang tidak sedikit. Suatu saat kelak bisa ditelusur dalam jejak digital atau online. 

Sungguh banyak pelajaran yang bisa diambil dalam kehidupan ini. 

Jakarta, 24 September 2020

Haji Dwi Sugiarto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun