Mohon tunggu...
Banyumas Maya
Banyumas Maya Mohon Tunggu... Administrasi - Karena Berbagi Tak Pernah Rugi, Teruslah Berkarya

Anak desa yang bersahaja mencoba Belajar Menulis Menjadi Pewarta Warga [Citizen Journalism]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wah, 25 Tahun Banyumas Peringati Kekonyolan Hari Jadi

5 Februari 2015   16:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:47 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah itu fakta dan berdasarkan bukti-bukti yang ada bukan kesepakatan politik semata. Peringatan hari jadi Banyumas yang merupakan hasil seminar pada tahun 1989 terjadi tawar menawar dan kesepakatan bukan berdasarkan penelitian dan sumber-sumber yang jelas tutur eyang Gito warga Banyumas yang ikut hadir dalam pembahasan tersebut. Dia merasa bersalah ketika kekeliruan itu dibiarkan sehingga Beliau mendukung untuk di adakan kajian ulang tentang Hari Jadi Banyumas.

[caption id="attachment_349440" align="aligncenter" width="419" caption="Pusaka Naga Runcing Kalibening Banyumas"][/caption]

Berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2009 disebutkan bahwa hari jadi Kabupaten Banyumas tanggal 6 April 1582 yaitu pada hari Jumat Kliwon. Setiap tahun di adakan rangkaian acara untuk peringati hari jadi Banyumas hingga tahun ke 25 ini. Kekeliruan ini perlu di perbaiki kecuali kalau mau hanya memperingati kekonyolan semata.

Saya sudah sejak tahun 2001 menyampaikan usulan untuk mengkaji ulang, sudah saya publikasikan hasil penelitian hari jadi Banyumas dalam bentuk buku, jurnal, media dan sebagainya namun dari pemerintah kabupaten Banyumas belum ada tanggapan serius tutur Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M. Hum. Namun semoga di hari jadi ke 444 tahun Banyumas ini bisa di luruskan. Lantas sejauh manakah proses pelurusan hari jadi Banyumas ? saya mencoba untuk menemui beliau di rumahnya yang tidak jauh dari Kampus UMP Purwokerto.

Menurut Sejarawan Banyumas yang berasal dari desa Pakunden menyebutkan bahwa ada progres yang baik dari pemkab Banyumas saat ini. "Usulan Raperda tentang hari jadi Banyumas untuk merevisi Perda No. 2 Tahun 1990 sudah selesai pada bulan Desember 2014. Ini juga baru dari Kantor DPRD Banyumas terkait tentang usulan dan perbaikan. Dalam waktu dekat ini nantinya akan di kaji lagi tentang rumusan Hari Jadi Banyumas karena juga akan berkaitan dengan logo dan tagline rarasing rasa wiwaraning pradja serta beberapa hal lain yang perlu dirubah.

Namun untuk tahun 2015 ini belum akan di lucurkan secara resmi oleh Pemkab Banyumas bahwa Hari Jadi Banyumas adalah 22 Februari 1571 atau tepat triple four yaitu 444 (empat ratus empat puluh empat) tahun Adipati Mrapat mendapat surat kekancing dari kasultanan Pajang.

Kemungkinan pada peringatan hari Jadi Banyumas tahun 2016 sudah menggunakan tanggl 22 Februari yang merupakan hasil kajian dari babad banyumas dari Kalibening Desa Dawuhan Banyumas. Dalam catatan sejarah itu kemungkinan yang menulis adalah beliau sendiri Joko Kaiman, bentuk kertas dari kayu yang panjangnya lebih dari 4 meter dan saat ini menjadi koleksi Museum Kalibening Banyumas Jawa Tengah.

Lantas apakah yang di peringati hari jadi Banyumas selama 25 tahun ini ? saya mencoba untuk menelisik jejak sejarah. Saya orang awam yang tidak mempelajari sejarah langsung di sekolah atau di kampus namun rasa ingin tahu dan penasaran saya hingga sampai di makam Adipati Mrapat. Untuk tahun 1582 sediri merupakan tahun meninggalnya Beliau Eyang Mrapat dan bukan awal berdirinya Banyumas seperti tercantum di kijing makam.

Sangat tidak masuk akal ketika Joko Kaiman hanya menjabat 1 tahun, padahal waktu itu banyak perkembangan dan pembangunan Negara Banyumas. Anaknya sendiri mas janah yang bergelar Mertasura 1 mulai mempimpin sekitar tahun 1583.

Nasirin L Sukarta pengarang buku Kumangang Tembang Mrapat (KTM) juga meyakini bahwa Hari Jadi Banyumas jatuh pada tanggal 22 Februari 1571 M. Menurutnya Banyumas pada waktu itu aman tentram dan membangun negara serikat dan negara kesatuan. Terbukti yaitu walaupun wilayah Wirasaba dibagi menjadi 4 namun tetap berkoordinasi dengan Joko Kaiman. Wilayah tersebut yaitu Wirasaba, Merden, Banjar Pertambakan dan Banyumas yang dulunya adalah hutang mangli dibabad oleh Joko Kaiman beserta masyarakat. Cerita kondisi dan keadaan saat pemerintahan Joko Kaiman sudah di bukukan dalam Serial Novel Kumandang Tembang Mrapat.

[caption id="attachment_349441" align="aligncenter" width="336" caption="Dok Pribadi"]

14231034211545951635
14231034211545951635
[/caption]

Mangayubagya Madegipun Negara Banyumas, 444 Taun berdirinya Banyumas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun