Mohon tunggu...
Banyumas Maya
Banyumas Maya Mohon Tunggu... Administrasi - Karena Berbagi Tak Pernah Rugi, Teruslah Berkarya

Anak desa yang bersahaja mencoba Belajar Menulis Menjadi Pewarta Warga [Citizen Journalism]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senyuman Purnama Rembulan

29 November 2012   15:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:28 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13542037151061006678

[caption id="attachment_212045" align="aligncenter" width="600" caption=""] [/caption]

Saat rembulan datang Aku tak sanggup memandang Seakan aku hilang Nyawa dan badan terpisahkan

Malam semakin larut Kini pikiran semakin semrawut Daun dan Dahanpun bergelut Namun bulan senyum tak mau cemberut

Melihat senyumu aku terpaku Sesaat aku membisu Mencoba merenung akan keadaanku Dan Masih ada harapan dalam hidupku

Aku bangun mendekati sang bulan Menatap dengan asa penuh keyakinan Aku pasti bisa melewati cobaan Jangan takut menghadapi tantangan

Hujan dan Panas akan silih berganti Semangat ataupun sedih pasti kau lalui Mari bersama mantapkan hati Tuk menggapai Ridho ilahi

#dibawah Rembulan/Banyumas20121129#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun