Bagi orang desa hiburan setiap hari adalah indahnya permadani yang terbentang lebar di alam raya. Pule menjadi tempat berwisata dan bersilaturahmi antar pemuda dan pemudi di banyumas bagian barat.
[caption id="attachment_214736" align="aligncenter" width="600" caption="pule yang eksotik / dok. pribadi"][/caption]
Sinar mentari tampak berseri menyinari hantaran padi. Air irigasi berlari berbagi untuk mengaliri lahan para petani. Tampak pemuda dan pemudi silih berganti melewati jalan yang tak begitu sunyi. Angin dengan tenang menghempaskan diri menerjang pohon yang tinggi. Bebatuan menjadi saksi banyaknya orang yang mengais rejeki. Mulai dari petani, pencari pasir sungai, sampai pencari ikan memancing di kali. Tempat itu selalu rame di sepanang hari.
Pule adalah salah satu tempat atau daerah yang berada di kecamatan cilongok kabupaten banyumas terdapat saluran irigasi, jembatan dan ada pohon yang menjadi ikon tempat tersebut yaitu pohon pule. Setiap hari tempat ini selalu ramai di datangi oleh masyarakat pedesaan, bahkan tidak jarang para pendatang dari daerah lain yang berkunjung atau berwisata ke tempat ini. Pule semakin populer bagi masyarakat banyumas khususnya para remaja karena menjadi destinasi wisata yang menarik dan pasti sangat terjangkau.
[caption id="attachment_214737" align="aligncenter" width="600" caption="aliran sungai dari cipendok / dok. pribadi"]
Keadaan alam yang indah dan masih perawan serta kejernihan air yang mengalir dari sumber mata air curug cipendok menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Mbak dewi (23) yang merupakan penduduk sekitar mengatakan bahwa, “pule selalu rame, biasane sore hari apalagi kalau hari minggu atau hari libur” dan memang benar suasana pagi di hari minggu ini juga sudah cukup ramai di datangi para remaja.
Pule terletak di perbatasan desa karangtengah dan desa sambirata kecamatan cilongok. Dari pusat kota purwokerto ke arah barat sekitar 18 KM. bisa di jangkau dengan kendaraan roda dua, jika menggunakan roda empat maka harus berjalan setidaknya 500 meter untuk menuju ke lokasi pule tersebut.
Pengunjung pule beraneka ragam, walaupun di dominasi pemuda dan pemudi tidak jarang pasangan suami istri yang datang untuk menikmati kesegaran alam di lokasi, ada yang memancing, ada yang sekedar jalan-jalan menikmati keindahan alam dan percikan air sungai serta banyak yang hunting foto tutur Bapak Darsono (32) yang sedang asyik mengumpulkan pasir sungai.
[caption id="attachment_214738" align="aligncenter" width="600" caption="Pohon pule tampak dari sungai / dok. pribadi"]
Mengenai asal mula nama pule tidak di ketahui dengan pasti angka tahunnya, tapi nama lokasi tersebut turun temurun dan konon karena ada pohon pule yang sangat besar di lokasi dan keramatkan bagi yang percaya. Menurut Bapak warsono (54) cerita yang berkembang bahwa pohon itu sangat angker, “wis di jajal arep di tegor tapi ora ana sing bisa” sudah di coba mau menebang pohon yang besar tersebut tapi tidak ada yang bisa. Biarlah pohon itu menjadi pelengkap keindahan alam di pule ucapnya.
Pagi ini sudah cukup banyak yang berdatangan ke lokasi jembatan pule. Ari (20) dan novi (16) pemuda dan pemudi dari purwokerto mengaku sangat senang bisa sampai ke pule cilongok. Pemandangannya indah banget dan suasana desa begitu terasa. Batu-batuannya bagus banget, Apalagi menikmati kejernihan air yang begitu menawan. Masyarakat di sini juga ramah-ramah kata mereka.
[caption id="attachment_214739" align="aligncenter" width="600" caption="hamparan permadani cilongok / dok. pribadi "]
Air itu masih begitu jernih dan segar, apalagi tatkala membasahi wajahku yang menembus dalam jiwa menenangkan pikiran dan hati. Semoga kelestarian alam yang ada tetap terjaga, tidak di nodai oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab dan yang tidak peduli terhadap lingkungan.
Mari cobalah sejenak untuk melepas segala penat dengan kembali ke alam, menikmati keanekaragaman kehidupan. Mengumbar jiwa menangkap asa, membangkitkan semangat berkarya. Menatap dari desa untuk membangun bangsa. Salam dari desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H