Kemandirian desa akan teknologi semakin nyata dan terasa dengan munculnya banyak website/portal desa ataupun blog yang menjadi media informasi dan komunikasi antar warga masyarakat. Namun kebijakan pemerintah yang tidak membolehkan desa memakai domain go.id sehingga memunculkan wacana domain baru desa[dot] id.
[caption id="attachment_217988" align="aligncenter" width="418" caption="kampanye domain desa.id"][/caption]
Banyumas – kemunculan wacana domain desa.id tidak terlepas dari peran perjuangan aktifis desa di banyumas. yaitu gerakan sosial untuk kemandirian teknologi pedesaan Gerakan Desa Membangun (GDM). Sebuah gerakan yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat dan komunitas diantaranya juga mendapat support dari komunitas blogger banyumas dan komunitas blankon banyumas.
Wacana awal terbentuknya gagasan domain untuk desa yaitu saat ketua Pandi (Pengelola Nama Domain Indonesia) mengisi forum Juguran Blogger Banyumas yang mendatangkan perwakilan blogger-blogger di Indonesia di kedungbanteng banyumas.
Desa sebagai pemerintahan terkecil tidak diperbolehkan memakai domain go.id oleh kementerian kom info. Sehingga banyak desa yang sudah memiliki website menggunakan domain or.id yang sebetulnya digunakan untuk organisasi nirlaba yang tentu berbeda visi dan misi dengan website/portal desa.
Saatnya Indonesia melihat desa, begitu banyak informasi dan potensi desa yang ada dari media website/portal desa. Dukungan nyata harus benar-benar ada dari pemerintah bukan sekedar umbar janji kepada orang desa.
Mengapa mesti desa.id sebenarnya apa gunanya domain desa.id? menurut kak pradna dalam blognya menyampaikan bahwa “Selain sebagai identitas yang jelas bagi desa di dunia internet, domain desa.id akan menjadi semacam pengakuan bahwa desapun bisa memanfaatkan teknologi untuk mengenalkan potensi daerahnya kepada dunia”.
Sungguh akan menjadi kebanggaan ketika seseorang pulang kampung dan desanya sudah memiliki website atau portal dengan namadomain.desa.id yang mudah untuk di hafalkan atau di ingat. Sebagai media sarana informasi dan komunikasi antar warga desa baik dalah satu wilayah ataupun berada di luar negeri.
Domain Desa.id bukan sekedar kepentingan komersial semata, tapi harus ada demi kemajuan kemandirian teknologi perdesaan. Hal yang sangat mungkin untuk menambah second level domain desa.id dari pada harus merubah undang-undang yang regulasi dan banyak kepentingan masing-masing fraksi yang memakan waktu cukup lama.
Kapan Indonesia merubah menjadi TLD dengan [dot] id ? hemm… entahlah… mungkin semua ingin agar lebih cepat dan tepat memakai TLD id dengan slogan bangga pakai ID. Tapi yang terdekat semoga domain desa [dot] id bisa segera terealisasi sehingga memberikan kemudahan bagi desa dalam memilih domain sekaligus sebagai identitas website/portal desa.
Orang Desa saja Bangga Pakai ID, kalau anda ? salam dari desa ^_^
[caption id="" align="aligncenter" width="766" caption="Sahabat id bangga pakai id / www.pandi.or.id"][/caption]
Pengalaman Menggunakan Domain ID Sebagai warga negara indonesia yang baik, saya selalu berusaha untuk mencoba mencintai produk dari bangsa sendiri seperti slogannya aku cinta produk indonesia. layaknya domain pun saya berusaha untuk memakai domain id.
Website pertama yang saya gunakan adalah dengan domain web.id yang saat itu saya beli dengan harga sangat murah dan terjangkau yait Rp 50.ooo,- selama 2 (dua) tahun. persyaratannya tidak begitu sulit yaitu hanya fotokopi KTP dan registrasi di pandi. hanya beberapa jam saja setelah saya transfer dan konfirmasi domain langsung aktif.
Agak berbeda dengan sekarang yaitu kebijakan baru yang harus mendaftarkan domain melalui 12 regisrant yang telah di tunjuk. berbagai program dan paket hosting yang menarik juga di sediakan oleh registrar. justru nantinya berharap akan lebih mudah dalam pendaftaran serta pengelolaan domain id. kalau anda belum punya domain id ayo daftar segara. mudah kok dan ndak ribet. ayo kampanyekan bangga menggunakan domain [dot] id.
#Artikel ini mencoba ikut berpartisipasi dalam Lomba Penulisan Artikel dan Blog yang diselenggarakan oleh Pengelola Nama Domain Internet indonesia (PANDI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H