Peringatan Hari Listrik Nasional menuntun kita agar mengenang kembali masa-masa perjuangan para pendiri bangsa untuk membangun pondasi sistem kelistrikan di tanah air kita yang tercinta ini. Berdasarkan catatan sejarah, momentum pembangunan di Indonesia diawali dengan menyerahnya tentara Jepang setelah kota Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh para sekutu.
Presiden Soekarno pada masa itu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan segera memproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia dan memerintahkan rakyat untuk mengakuisisi aset-aset negara yang sebelumnya dikuasai oleh Jepang, salah satunya adalah pusat-pusat listrik peninggalan kolonial Belanda yang masih potensial untuk dioperasikan. Harapannya agar masyarakat Indonesia mampu mengelola modal dasar ini dan seluruh rakyat dapat merasakan manfaat dari listrik. Pertanyaan mendasar yang patut kita renungkan adalah, bagaimana cara kita dapat menjaga dan mengembangkan warisan yang telah ditinggalkan oleh para pendiri bangsa tersebut?
Jalan kita masih jauh dalam menggapai harapan para pendiri negara ini. Jika kita membaca beberapa artikel yang dtulis oleh pegawai-pegawai PLN di website ini, masih banyak saudara-saudara kita di pelosok tanah air yang belum menikmati listrik. Kalaupun sudah teraliri listrik, pemadaman bergilir terus menghantui beberapa tempat yang masih mengalami defisit listrik. Padahal sudah 71 tahun bangsa kita merdeka.
Apa yang seharusnya kita perbuat? Jawabannya adalah seperti yang bapak Arcandra Tahar sampaikan dalam pelantikannya sebagai wakil menteri ESDM beberapa hari yang lalu, yaitu inovasi, “Inovasi yang akan membuat perusahaan memiliki sustainability growth untuk jangka panjang” demikian pandangan beliau. Ya, inovasi adalah hal paling krusial yang perlu menjadi perhatian semua pihak untuk memperbaiki keadaan kelistrikan di negara kita.
Inggris mampu menjadi pelopor kemajuan teknologi manufaktur dengan menerapkan inovasi di segala lini pada masa revolusi industri. Korea Selatan mampu menjadi negara maju di bidang perindustrian karena inovasi besar-besaran yang digalakkan oleh pemimpinnya. Research In Motion berhenti memproduksi ponsel Blackberry-nya karena kalah berinovasi dengan Apple dan ponsel-ponsel berbasis Android. Bukti-bukti tersebut menegaskan bahwa hanya inovasi yang mampu merubah kondisi keterpurukan dan memenangkan persaingan.
Inovasi tidaklah semata-mata berupa sesuatu yang benar-benar baru dan eksklusif, namun dapat juga berupa perbaikan-perbaikan dari sistem yang telah berjalan. Penulis bersyukur bahwa unsur pemerintahan, dalam hal ini adalah kementerian ESDM, telah sadar akan pentingnya inovasi dan melakukan perbaikan-perbaikan yang belum pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Salah satunya adalah program pengadaan Marine Vessel Power Plant, yaitu berupa pengadaan pusat listrik tenaga gas/diesel yang berada diatas kapal demi mengurangi kendala pembebasan lahan untuk proyek pusat listrik di berbagai daerah di timur Indonesia.
PT PLN (Persero), selaku BUMN yang melayani kelistrikan di Indonesia, juga telah menyelenggarakan lomba karya inovasi untuk para pegawainya setiap tahun serta menindaklanjuti paper-paper inovasi yang menjadi pemenang lomba. Berdasarkan penuturan dari Direktur HCM PT PLN, bapak Muhammad Ali, bahwa penerapan terobosan-terobosan ini terbukti dapat menghemat biaya produksi dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Komunikasi antar lembaga juga menjadi unsur utama dalam kesuksesan sebuah inovasi. Tanpa adanya komunikasi yang baik, sebuah inovasi tidak dapat dilaksanakan dengan mulus. Sebagai contohnya adalah kegagalan kementerian ESDM dalam menjalankan program insentif untuk mengakselerasi perkembangan energi terbarukan di Indonesia. Penyebabnya adalah penolakan rancangan anggaran yang diajukan kementerian oleh pihak DPR. Hal ini membuktikan bahwa komunikasi antara lembaga eksekutif dan legislatif di Indonesia perlu dibenahi secara serius agar di masa yang akan datang inovasi dapat dilaksanakan tanpa hambatan yang berarti.
Penulis harap lembaga-lembaga pemerintah dan pihak terkait dapat terus konsisten dan berkolaborasi dalam menerapkan inovasi di bidang kelistrikan. Selamat Hari Listrik Nasional, semoga momen yang kita peringati setiap tanggal 27 Oktober ini dapat menjadi pemicu untuk mempersembahkan inovasi terbaik bagi nusa dan bangsa.
Banyu Nurinsan Putewa
Asisten Engineering Kontrol & Instrumen PLTD Ampenan