Mohon tunggu...
muhammad hasan
muhammad hasan Mohon Tunggu... -

aktif dilembaga pers mahasiswa membuat gaira menulis menjadi meningkat. karay puisi pertama ku telah di bukukan.......

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ruang Senja

9 Maret 2010   14:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menghitung desahan daun kering
di akhir musim
di mana para pemburu telah pulang
kerimbunannya malam yang mengigil
: memanggil pulang semua kawanan rusa
ke balik jariku
aku sedang bersedih: sebab darahku seringan jeritku,
dan lukaku seindah gaunku

aku menghitung desahan daunan
yang pulang ke hangatannya kopiku:
ke nyamannya kamar tidurku

kenapa dia menaruh kesedian seperti itiu?
membiarkan ratap dan ringkik kuda menjelma
menjadi asap pada puing - puing kota

biarkan kematian mengepakan sayapnya:
menjemput senja yang timpang di sikumu
tapi jangan biarkan keningmu memanjat
dinding - dinding jam
memebuatnya menjadi remahan roti di pinggir ku

pulanglah ke rumahku:
ke lorong yang lebih rumit dari gelap
ke waktu yang lebih tua dari wajah dedaunan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun