Aku menghitung desahan daun kering
di akhir musim
di mana para pemburu telah pulang
kerimbunannya malam yang mengigil
: memanggil pulang semua kawanan rusa
ke balik jariku
aku sedang bersedih: sebab darahku seringan jeritku,
dan lukaku seindah gaunku
aku menghitung desahan daunan
yang pulang ke hangatannya kopiku:
ke nyamannya kamar tidurku
kenapa dia menaruh kesedian seperti itiu?
membiarkan ratap dan ringkik kuda menjelma
menjadi asap pada puing - puing kota
biarkan kematian mengepakan sayapnya:
menjemput senja yang timpang di sikumu
tapi jangan biarkan keningmu memanjat
dinding - dinding jam
memebuatnya menjadi remahan roti di pinggir ku
pulanglah ke rumahku:
ke lorong yang lebih rumit dari gelap
ke waktu yang lebih tua dari wajah dedaunan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H