Brantasmedia_Sastra_ -ddf- Kata siapa perempuan yang sudah jadi ibu jadi kucel,gendut, bergelambir, ga punya waktu untuk merawat diri, ga sempet me-time, ga bisa menyenangkan dirinya sendiri?
Jangan membuat statement yang seolah-olah setelah jadi ibu itu kehidupan seorang perempuan jadi tidak bahagia.
Bahwa jiwa yang bebas sebebas merpati adalah hanya milik perempuan yang belum atau memilih tidak menikah.
Berubah iya.
Jadi lebih repot iya.
Tanggung jawab lebih berat iya.
Pikiran jadi bertambah iya.
Tapi bukan artinya hidup perempuan setelah jadi ibu itu musibah, malapetaka, atau harus disesali.
Memang betul kadang mau me-time susah, tapi bukannya tidak mungkin.
Memang betul setelah jadi ibu berat badan bisa berubah, entah jadi tambah gemuk atau malah berat badan berkurang drastis, tapi itu bukan masalah dan bukan sebuah bahan untuk body shaming.
Memang betul seringnya mau merawat diri masih ada prioritas lain, tapi bukan berarti ga bisa merawat diri pada akhirnya.
Itulah pentingnya jadi ibu yang cerdas.
Yang tau prioritas.
Yang pandai mengatur waktu.
Yang paham bahwa diri sendiri butuh ditata hati, jiwa, dan raganya sebelum bisa menata yang lain-lain.
Ini bukan lagi ngomongin ibu-ibu yang punya attitude tidak peduli ya.
Yang suka pergi kumpul-kumpul sementara anak ditinggal di rumah, entah makan apa, main apa, sampai berapa lama.
Yang habis uang banyak buat shopping nya, salon nya, arisan nya, tapi kebutuhan anak dipikirin terakhir. Pokoknya yang penting dia happy dulu, anak dan rumah nanti dulu. Bukan... bukan sedang membicarakan untuk jadi ibu yang seperti itu.
Jangan gagal paham. Â Mama, moms, bunda, ibu...It is okay to take care of yourself.
Taking care of yourself is part of taking care of your kids.
Ibu yang tahu bagaimana merawat dirinya, outside and inside, akan punya energi yang baik dan positif dalam merawat kehidupan seisi rumahnya.
Aturlah keseharian kita sedemikian rupa sesuai dengan ritme hidup dan kebutuhan masing-masing (karena pastinya ritme hidup tiap ibu berbeda dan challenge nya beda-beda), bagaimana kita tetap bisa mengurus keluarga namun juga tetap bisa bahagia sesuai dengan cara dan selera kita ( HARTINI WIRO : Pegiat Sosial kemanusiaan di pati _ Sposor gerakan galakkan Asi Indonesia ) (_editr- red. Â Den Yusu ananta)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H