Mohon tunggu...
Nina Bobo
Nina Bobo Mohon Tunggu... -

meramaikan saja.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Para Pimpinan KPK yang Hebat, Indonesia Mengharapkan Kalian

2 April 2016   00:21 Diperbarui: 2 April 2016   00:41 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Terima kasih KPK, Terima kasih engkau masih ada, dua operasi tangkap tangan berhasil kalian pertontonkan melalui media, hampir semua media meliput,tanpa kecuali. mudah-mudahan korupsi bisa terus di berantas hingga sampai pada akarnya, mengapa saya meminta hingga akarnya, karena di negri Indonesia ini sulit sekali menyentuh hingga akarnya,

Menurut Keterangan Indonesia Corruption Watch (ICW) pekerjaan rumah yang belum selesai masih sangat banyak, dan belum ada yang menyentuh sampai akarnya..dalam Keteranganya Emerson Yuntho mengatakan " kita minta kasus-kasus besar di prioritaskan, karena sudah lama mangkrak, ICW mengatakan, munculnya kriminalisasi terhadap mantan Ketua KPK Abraham samad dan mantan Wakil Ketua KPK Bambang Wijojanto juga ikut mempengaruhi kecepatan KPK dalam melakukan penanganan perkara korupsi. 

Terlebih kasus Bank Century yang sudah hampir tujuh tahun belum tuntas. mengingat nilai bailout century Rp 6,7 T, maka ICW mengharapkan ada titik terangnya, tercatat 11 kasus besar belum terselesaikan.
Tentu semua rakyat Indonesia mengharapkan KPK bekerja dengan profesional, tanpa tebang pilih, dan saya yakin KPK tidak akan menebang pilih atau memilah-milah kasus, jika semua anggota Dewan pusat hingga Dewan daerah yang terbaru dapat di cokok, maka saya menunggu aksi KPK di dalam ranah eksekutif, jika KPK berhasil mengungkap para koruptor di kejaksaan, maka saya menanti KPK masuk ke dalam eksekutif,

Dalam Keterangan persnya para ketua KPK mengatakan bahwa proyek reklamasi pantai utara Jakarta adalah sebuah grand corruption, dalam pemahaman yang saya mengerti grand itu besar, agung dan teroganisir, sedangkan corruption adalah korupsi, jadi jika di simpulkan akan menjadi sebuah korupsi yang besar dan teroganisir, jika ketua KPK yang melalui media sudah mengatakan demikian maka, wajib untuk mengusut tuntas dengan apa yang di sebut "grand corruption" tersebut.

Dalam hal ini presdir PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaya sudah dijadikan tersangka terkait dengan penyuapan dalam pembahasan Raperda tentang Zonasi wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara. Dalam kasus ini, KPK juga menetapkan tersangka kepada M Sanusi selaku Ketua Komisi D DPRD DKI dan Trinanda Prihantoro selaku karyawan PT APL.yang menjadi suatu keanehan adalah adanya pembebasan terkait orang yang ikut dalam OTT tersebut, humas KPK mengatakan terkait pembebasan itu karena yang dua orang "hanya perantara,"

JALAN PANJANG REKLAMASI.

Reklamasi pantai utara Jakarta adalah sebuah proyek yang sangat besar dan melibatkan semua instansi, baik pemprov DKI Jakarta dan pihak swasta, proyek bernilai ratusan trilyun itu kita ketahui sudah ada Perusahaan yang akan melibatkan dirinya, di antaranya PT Muara Wisesa Samudera satu pulau; PT Pelindo menggarap satu pulau; PT Manggala Krida Yudha satu pulau; PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sebanyak empat pulau; PT Jakarta Propertindo dua pulau; PT Jaladri Kartika Ekapaksi satu pulau; PT Kapuk Naga Indah lima pulau; dan dua pulau lainnya masih belum ada yang memiliki atas hak pembangunanya.

di Proyek ini kelak akan terbangun 17 Pulau dengan berbagai fungsi, pulau tersebut diberikan nama dari A hingga Q. Pulau A untuk kawasan pertokoan tepi laut; Pulau B untuk kawasan outdoor dengan background tematik; Pulau C untuk taman burung ,pengetahuan dan wisata,Ini jelas sebuah perencanaan yang besar dari pemprov DKI dan pengembang, apakah proyek ini memihak rakyat kecil, mari kita lihat, saya mengambil contoh pada salah satu rencana pembangunan tersebut yaitu Pulau G, pulau ini kelak akan memiliki luas sekitar 160 hektare. dan fasilitas Pulau G di antaranya ruko dan vila sebanyak 1.200 unit, apartemen 15.000 unit, hotel, perumahan, pusat belanja, taman seluas 8 hektare, serta outdoor dan indoor plaza seluas 6 hektare. dalam hal ini banyak sekali pihak yang menggugat dan tidak setuju, di antaranya mentri KKP Susy pudjiastuti yang menolak, 

Selain Pulau G, Ahok berencana membangun Port of Jakarta dengan menggabungkan lima pulau sekaligus. Kelima pulau tersebut adalah Pulau M,N,O,P, dan Q,.di berbagai kesempatan Ahok mengatakan, Port of Jakarta dapat menyerupai Port of Rotterdam yang menjadi salah satu pelabuhan penting di Eropa. selain itu, Ahok juga berencana membangun rumah susun khusus nelayan di "sekitar" wilayah reklamasi. sedangkan menurut para nelayan "bagaimana ekosistem akan baik jika hal ini di teruskan,? (Percuma membuat hunian buat nelayan, jika tidak ada ikan.)

Kini setelah petinggi dari salah satu pengembang tersebut sudah menjadi tersangka, apakah KPK bisa menjamah atau bisa mengusut tuntas hingga kepada lainya.? siapa di balik megaproyek yang sangat ambisius tersebut,? kalimat yang bisa saya katakan kepada KPK adalah "sungguh engkau luar biasa,' terima kasih kalian masih ada di negri Indonesia ini, semoga saja KPK bisa menuntaskan hingga akarnya, dan bukan hanya sekedar "niat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun