Mohon tunggu...
Nina Bobo
Nina Bobo Mohon Tunggu... -

meramaikan saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Benarkah Isu PKI Skenario Pemerintahan Jokowi?

19 Mei 2016   07:40 Diperbarui: 19 Mei 2016   07:53 2202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun apakah mereka para pelaku yang masih hidup maupun keturunanya bisa berbesar hati melakukan hal itu? sebuah contoh artikel Robi Gandamana adalah gambaran betapa phobianya bangsa ini terhadap Palu Arit. Mas Robi mengambil contoh juga dari beberapa negara eks komunis dan contoh untuk menghilangkan phobia, selagi phobia palu arit masih terus menyelimuti bangsa ini, jangan harap sejarah akan menjadi benar.

Informasi paling terbaru adalah, Mentri Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Panjaitan mengatakan pembongkaran makam korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu sangat di perlukan, Luhut mengaku ingin membuktikan pernyataan simpang siurnya jumlah korban tersebut.

Luhut mengatakan "saya enggak mau kalian yang muda-muda ini dituduh, kita ini, bangsa ini membunuh 400 ribu orang. Karena angka 400 ribu itu sangat besar. Saya tidak percaya angka itu' kita akan buktikan pelan-pelan, lihatlah nanti,' ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.Jumat (13/5/2016/kompas) di sini seharusnya semua elemen mendukung terciptanya pencarian sebenarnya sejarah itu, jangan malah cenderung 'phobia' seperti yang di sebut oleh Robi Gandamana dalam artikelnya.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun