Mohon tunggu...
Nina Bobo
Nina Bobo Mohon Tunggu... -

meramaikan saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saut Situmorang, Anda Aneh!

11 Mei 2016   08:21 Diperbarui: 11 Mei 2016   13:23 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau bicara korupsi harus mengetahui sejarah korupsi, jangan asal bunyi kalimat dari mulut, pimpinan KPK kok buat malu saja, korupsi itu merata, kebanyakan golongan merasakan korupsi, kebanyakan parpol merasakan korupsi dan kebanyakan organisasi merasakan korupsi, apakah HMI saja, apakah hanya orang Islam saja? pemikiran pimpinan KPK yang seperti ini yang bisa menambah hancurnya kredibilitas KPK.

Saut Situmorang ini belajarnya di mana? pimpinan kok aneh, apakah bila orang Islam korupsi lalu semua orang Islam bisa di hakimi secara kelompok? apakah bila orang selain Islam korupsi juga bisa di hakimi secara kelompok? cara berfikir Saut Situmorang bagaikan anak TK atau taman kanak-kanak, Saut harus belajar sejarah tentang siapa-siapa saja pelaku korupsi.

Apakah Saut Situmorang mengetahui siapa yang pertama kali memberikan contoh korupsi di negri ini? siapa saja sih pembobol-pembobol Bank pada masa orde baru? Saut Situmorang harus banyak belajar, belajar tentang sejarah korupsi dan para pelakunya.sumber photo : www.poskotanews.com

Belum selesai saya di buat bingung dengan motto baru KPK "korupsi harus ada Niat", lalu sekarang keluar lagi kalimat aneh dari Saut, well, semakin bodohkah kita diajarkan dengan cara berfikir?

Saut Situmorang gagal memahami esensi pemberantasan korupsi yang tidak harus membuat polemik baru, yang hanya bisa membuat integritas KPK semakin hancur, saya bertanya, apakah memang Saut ini hendak menggembosi KPK dari dalam? Saut gagal memahami bahwa dirinya pejabat publik yang tidak seharusnya berbicara sembarangan, karena harus mempertimbangkan jabatan dan juga wewenang serta tanggung-jawab sumpah yang dipikulnya.

Dalam kesempatan ini sudah seharusnya Presiden, Kapolri dan Kejagung serta MA bisa mengajarkan cara berkomunikasi kepada para pimpinan KPK, untuk tidak semakin terlihat kebodohannya dalam mengucapkan kalimat kepada media, inilah jilid terbaru KPK yang paling memalukan, berbicara Satu organisasi tanpa melihat organisasi lainnya, berbicara satu golongan tanpa melihat golongan lainnya.

Saya memaklumi sekelompok HMI yang membuat onar, karena mereka adalah mahasiswa, mereka membuat perhatian karena berawal dari Saut Situmorang. Apakah sebelumnya sekelompok HMI ini pernah membuat onar di KPK? disinilah persamaan Saut Situmorang dengan kelompok HMI tersebut...!! hanya status yang membedakan antara Saut dan kelompok HMI yang membuat perhatian tersebut.

Kesimpulannya : Saut Situmorang masih perlu belajar banyak lagi..!!! untuk menyadarkan dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun