Mohon tunggu...
Gokil Bank
Gokil Bank Mohon Tunggu... -

Ora et Labora.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beban Penyakit di Waduk Pluit

17 Mei 2013   23:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:25 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan ini adalah batas akhir para penghuni liar di waduk Pluit harus lengser atau di-lengserkan, segala cara sudah ditempuh untuk bertahan di-tanah jarahan, termasuk menunggangi KomnasHam agar mau menjadi bemper terdepan ber-negosiasi dengan pihak Pemprov DKI.

Aneh ! Lucu dan Ironis, mereka ( para penghuni liar ) sebenarnya masuk dalam kategori telah melanggar aturan dan hukum kelas berat ( merusak waduk, menjarah lahan, mendirikan bangunan liar, menghancurkan tatanan kota, menciptakan kekumuhan dan kekacau-an, dan sarang Ilegal bagi penghuni gelap DKI exs urban yg tidak pernah jelas status kependudukan-nya. )

Mereka para penghuni liar tidak ubahnya seperti parasit / virus mematikan bagi waduk itu sendiri,...... Kita masih sadar bahwa membuang sampah sembarangan saja ada sanksinya,.... ini dengan sengaja menimbun sampah dan atau material apapun ( menguruk ) guna mendirikan bangunan liar, menciptakan kekumuhan luar biasa,  merusak fungsi waduk, menghancurkan tatanan kota, dan yang sangat ironis adalah, melahirkan oknum-oknum lokal, mulai dari Preman lapak, Bang jago, sampai ke  Penguasa lokal.

Banyak kepentingan ekonomi dari proyek penjarahan yang sengaja dibiarkan selama ber-tahun-tahun, ( konon sampai 20 Ha / 25% luas waduk ) para oknum aparat lokal ber-simbiosis dengan para penghuni liar untuk berlomba mengeruk keuntungan, para penghuni ( mayoritas adalah urban gelap dari daerah ) berlomba-lomba masuk ke tanah jarahan dengan harapan akan ber-predikat warga DKI yang akibatnya  menjadi wabah bagi dinas kependudukan DKI.

Yang paling mengkhawatirkan adalah, virus yang menyebabkan waduk menderita sakit keras, menyerang dengan ganas sekali, pertumbuhan percepatan daya serangnya luar biasa fantastis,  dari sisi Barat ke Timur dari Utara ke Selatan, dan jika dibiarkan,..... tidak mustahil, waduk Pluit hanya akan tinggal kenangan.

Inilah moment yang sudah lama ditunggu warga DKI  ( menunggu birokrasi yang tegas - bersih dan berwibawa )  sekarang saat-nya atau tidak sama sekali !  Bravo untuk pemprof DKI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun