Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Seventh Son (2015): Menanti Pemburu dari Turunan Ketujuh

22 Januari 2015   16:28 Diperbarui: 29 Februari 2016   08:41 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="279" caption="Seventh Son (2015)"][/caption]

Lelaki ini jelas tega. Pekik belas kasihan seorang wanita dari dasar lubang sama sekali tak ia indahkan. Teriakan minta tolong pun ia acuhkan. Malah, pukulannya ke arah paku penguat kurungan besi pada permukaan lubang kian menguat. Dengan raut penuh ketegangan, lelaki bertubuh tegap mirip ksatria ini bahkan meninggalkan lubang setelah yakin kurungan besi yang ia pasang melekat erat di permukaan.

Tak ayal, teriakan wanita di dasar lubang itu semakin kencang meminta kebebasan pasca mengetahui si lelaki telah pergi. Hari berganti pekan, pekan beralih bulan bahkan berganti musim hingga tahun, tiada seorang pun menghampiri lubang tersebut. Panggilan si wanita pun bak gayung tak bersambut, tak ada yang menyahut apalagi membantu.

Tapi di satu keheningan malam, kala bulan menampakkan sinar semerah darah, wanita itu tertawa. Tak lama, brak!!!, pintu kurungan didobrak dari dasar lubang dan seketika itu sesosok makhluk besar serupa dinosaurus bersayap melesat mengangkasa. Terbang bebas seperti yang ia dambakan selama ini. Ya, sesosok monster mengerikan bersuara wanita.

Ksatria Tua dan Pemburu Muda

Di sebuah bar, sesosok pemuda berperawakan kekar, Billy Bradley (Kit Harington), resah melihat seorang tua, Master Gregory (Jeff Bridges), mabuk. Bukan karena Bradley takut kesehatan Gregory memburuk, melainkan ada yang memerlukan bantuannya. Ya, kebutuhan akan bantuan itu jelas diketahui lantaran bel desa berbunyi nyaring. Suara itu menandakan keberadaan makhluk gaib di sekitar desa.

Bradley gelisah lantaran kabar yang dia sampaikan kepada Gregory tak bersambut. “Ada anak kecil yang tengah kerasukan di gereja,” seru Bradley. Tapi Gregory, yang dikenal sebagai ksatria pemburu kaum penyihir dan makhluk kegelapan lainnya, tetap asik dalam mabuknya hingga seorang anggota pasukan menyadarkannya.

Anggota pasukan itu menghunus pedangnya dan melayangkan bilahnya ke arah Gregory. Dengan sigap Gregory menghindar dan melancarkan serangan balik. Si penghunus pedang lumpuh, Gregory pun sadar dan menyalahkan Bradley, muridnya, karena dianggap tak memberitahunya. Di sini petualangan dimulai.

Gredory dan Bradley tiba di gereja tempat peristiwa kerasukan terjadi. Benar saja, seorang anak berteriak histeris seperti mencari lawan tanding. Dengan peralatan yang dimiliki, dua pemburu itu langsung berupaya mengusir roh jahat yang masuk ke tubuh anak usia 10 tahun tersebut.

Tak diduga, ternyata roh itu adalah monster bersuara wanita yang pernah Gregory kurung dalam lubang berpenutup kurungan besi. Makhluk itu kemudian bersalin rupa seolah mengembalikan memori Gregory pada suatu masa. Gregory mengingatkan Bradley untuk tidak menatap matanya karena si wanita, Mother Malkin (Julianne Moore), akan semakin kuat bila ada yang terpesona.

Si ratu penyihir ini akhirnya terlibat pertarungan sengit antara dua pemburu yang kemudian menewaskan Bradley, si murid Gregory. Bradley tewas disengat ekor si ratu penyihir yang berhasil melepaskan diri dari kurungan Gregory.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun