Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Nutcracker and the Four Realms", Clara Stahlbaum Mencari Jati Diri di Alam Fantasi

8 November 2018   13:19 Diperbarui: 11 November 2018   14:22 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Walt Disney Pictures

Film fantasi banyak menyinggung tema kekeluargaan. Termasuk produk sinematik paling anyar garapan Walt Disney Pictures: The Nutcracker and The Four Realms. 

Alih-alih berfokus pada peran The Nutcracker si prajurit, film fantasi ini lebih banyak menyoroti kisah Clara Stahlbaum (Mackenzie Foy) dan upayanya menemukan identitas diri yang hilang. 

Sejak kematian ibunya, Marie Stahlbaum (Anna Madeley), yang entah karena apa, mungkin sakit, Clara lebih senang menjalani hidup di kamar atap. 

Ia kelihatan asyik menguji-coba "mainan" mekanikanya laiknya Domino Effect Game dan menikmati tiap detailnya. 

Mungkin dengan cara itu, ia bisa sejenak membebaskan pikiran dari kenangan bersama mendiang ibunya. Tetapi kenangan rupanya tetap melekat. 

Buktinya ia memprotes cara ayahnya, Tuan Stahlbaum (Matthew Macfadyen), menghias pohon natal. Ia menilai itu bukan cara yang biasa dilakukan ibunya. 

Ia meradang hingga akhirnya kembali tenang setelah ayahnya memberikan hadiah natal yang dikatakannya sebagai pemberian akhir dari ibunya. 

Kakaknya kebagian gaun anggun milik ibunya. Adiknya dapat mainan kesukaan. Sedangkan Clara memperoleh benda seperti telur yang diyakini ada hal istimewa di dalamnya. 

Hal itu diperkuat dengan sepucuk kertas bertulisan tangan mendiang ibunya: Everything you need is inside. Namun Clara mustahil mengetahui isi benda mirip telur itu. 

Benda itu terkunci dan satu-satunya petunjuk hanyalah ukiran bertulisan "Drosselmeyer". Dialah ayah baptis Clara yang diperankan Morgan Freeman. 

Malam natal yang seharusnya penuh nuansa suka cita, kali ini, sama sekali tidak terasa hal serupa kepada Clara. Ia gelisah mencari kunci untuk membuka benda serupa telur itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun