Dan kini, penyandang empat gelar itu akan diperebutkan oleh Anthony Joshua dan Joseph Parker.
Ini jelas tidak istimewa. Atau setidaknya kalah istimewa dibanding unifikasi gelar WBA, IBF dan WBC milik Mike Tyson yang kemudian mengampu label the undisputed world heavyweight champion.
Jadi memang mau tidak mau, bila dunia ingin mengenal nama Anthony Joshua, Joseph Parker atau Deontay Wilder, laga unifikasi gelar dengan memasukkan sabuk juara versi WBC harus dihelat.
Calon kuat juara unifikasi empat gelar, Anthony Joshua memang tidak takut menghadapi Deontay Wilder. Tapi keinginannya melakukan tanding di kampung halamannya jelas meragukan keberanian itu.
Dan Wilder memang tidak punya alasan kuat agar laga dihelat di Amerika, negara yang dikenal dengan para petinju legendaris macam Muhammad Ali, Joe Frazier, dan George Foreman. Sebab ia cuma punya satu gelar untuk dipertaruhkan meskipun gelar itu berasal dari asosiasi tinju yang paling bergengsi.
Jadi, seberapa pun hebohnya laga Anthony Joshua kontra Joseph Parker, gelaran tinju itu cuma sekelas pemanasan untuk pertarungan yang sesungguhnya. Sebuah pertarungan yang harus ada nama Deontay Wilder di dalamnya.
(baca juga: Deontay Wilder dan Juara Sejati Tinju Kelas Berat)
sumber data: telegraph.co.uk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H